MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Pembanguanan gedung Sekretariat atau Rumah Pancasila yang dibangun dua lantai akan menelan dana sebesar Rp 4, 8 Miliar. Yang diambil dari DPA Biro Kesra Provinsi Papua Barat pada APBD tahun 2021.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat melalui Kepala Bagian Bina Mental dan Spiritual Biro Kesra Setda Papua Barat, Yan Mosso mengatakan, FKUB wadah yang diakui oleh Negara dan pemerintah. FKUB memiliki mitra kerja yang sejajar dengan pemerintah.
Dengan dibangunnya Rumah Pancasila, membuktikan bahwa dari ujung timur matahari terbit Provinsi Papua Barat telah membangun kerukunan dan toleransi. Yang diwujudkan dalam membangun Rumah Pancasila, gedung sekretariat bersama Kantor FKUB. “Ini sebagai wujud dan komitmen pemerintah dan Bapak Gubernur Papua Barat,” ujar Yan Mosso dalam laporan panitianya, Jumat (10/9/2021).
Menurut Mosso, gedung ini tidak turun dari langit, tapi semuanya kreasi pemikiran dari Gubernur untuk meletakkan dasar fondasi pembangunan keagamaan di Provinsi Papua Barat, Manokwari sebagai Kota peradaban untuk tanah Papua.
Lebih Lanjut Mosso menyampaikan, dalam pembangunan Rumah Pancasila menghabiskan biayaan pembangunan kantor FKUB Provinsi pada tahun 2021 dibebankan melalui DPA Biro kesra APBD tahun 2021 dengan total anggaran sebesar Rp 4,8 Miliar, sudah termasuk biaya pelepasan tanah dari pememrintah kepada keluarga Mandacan.
Menurutnya, tujuan pembangunan Gedung Sekretariat Bersama FKUB ini sebagai sarana yang representatif untuk menunjang aktifitas tugas dan peran serta fungsi pelayanan organisasi FKUB di Provinsi Papua Barat, dan sebagai simbol rumah Pancasila bagi lima agama untuk mewujudkan toleransi Kebhinekaan kerukunan yang harmoni.
“Gedung ini dibangun di atas puncak hutan lindung Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Mnaokwari, Provinsi Papua barat. Gedung ini dibangun oleh kontraktor PT Sinergi Bersama Papua dan kontraktor pengawas pembangunan kantor FKUB selama kegiatan dilakukan CV Amazing Papua konsultan,” tandasnya.
“Gedung kantor sekretariat FKUB akan mulai dikerjakan pada bulan September dan direncanakan kalau tidak ada hambatan dapat diselesai tahun 2021, kalau tidak kita akan kejar target sebelum 12 Mei 2022 sudah harus selesai agar sebelum Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan selesai dari massa tugasnya bisa meresmikannya,” tandasnya. (aa)