MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM- Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Joko Supratikto menyampaikan rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (Fesyar KTI) tahun 2020 telah dimulai pada tanggal 16-28 Agustus yang diikuti 18 Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang berada di kawasan timur Indonesia. Fesyar KTI tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Untuk Fesyar IKT sudah dilaksanakan sebanyak tiga kali dilaksanakan oleh Bank Indonesia yaitu di Makassar, Balikpapan, dan terakhir pada 2019 di Banjarmasin, penyelenggaraan KTI pada tahun 2020 ini menandai era baru dengan penggunaan media virtual, sebagai upaya bersama untuk menggerakkan ekonomi dan usaha syariah dalam masa pandemi Covid-19 dengan mengusung tema “Mendorong Ekonomi Syariah sebagai Penggerak Ekonomi Regional Pasca Penerapan New Normal”. Fesyar IKT ini merupakan rangkaian kegiatan edukasi dan literasi menuju Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF)ke -7 yang insya Allah akan diselenggarakan pada Oktober 2020 mendatang,” ucapnya saat ditemui usai demo memasak di Mansinam Beach, Selasa (25/8/2020 ).
Kegiatan ini difokuskan untuk menampilkan hasil pengembangan usaha syariah melalui jaringan usaha antara UMKM Syariah, pondok pesantren, dan korporasi. Selain itu Fasyer KTI juga diharapkan dapat berperan sebagai sarana edukasi dan peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah melalui seminar talkshow, tabligh akbar, sehingga akan meningkatkan halal lifestyle budaya hidup halal yang bermaslahat bagi masyarakat. Disamping itu kegiatan ini juga ditujukan untuk mendorong gerakan partisipasi masyarakat melalui dana ziswaf.
Lebih lanjut Joko menyampaikan, pada Fesyar IKT ini piihaknya mendapat kesempatan menjadi co-hots/tuan rumah dalam kegiatan, khusus yang menampilkan kegiatan yang berbeda dari kantor perwakilan Bank Indonesia di kawasan Timur Indonesia lainnya, yaitu dengan menampilkan demo masak teknik pengolahan ikan halalan toyyiban. Tujuan pelaksanaan demo masak pengolahan ikan yang halal toyyiban ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat.
“Demo masak teknik pengolahan ikan yang halalan toyyiban akan dilakukan oleh Mama-mama Papua dari kelompok kerja Viva Manokwari dan dipandu oleh chef Irvan Syamsul dari Swiss-Belhotel Manokwari, dalam kegiatan ini akan ditunjukkan teknik memasak ikan halal dengan mengombinasikan teknik memasak secara tradisional dan teknik memasak secara modern untuk teknik memasak ikan secara tradisional kami dari kantor perwakilan Bank Indonesia Papua Barat menampilkan teknik memasak barapen atau memasak di atas batu yang dibakar,” ungkapnya.
Lebih jauh disampaikan Joko, yang mana teknik memasak di atas batu yang dibakar merupakan teknik memasak yang hingga kini masih sering dilakukan oleh masyarakat di Provinsi Papua Barat. “Bakar batu ini merupakan ritual memasak bersama yang bertujuan untuk memanjatkan rasa syukur bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat dan menyambut kabar bahagia,” terangnya. (aa)