MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat nilai ekspor minyak dan gas bumi (migas) pada Mei 2025 mengalami penurunan tajam sebesar 12,88 persen dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan ini berdampak signifikan terhadap total ekspor daerah yang mayoritas ditopang oleh komoditas migas.
Kepala BPS Papua Barat, Merry, dalam konferensi pers di Manokwari, Selasa (1/7/2025), menjelaskan nilai ekspor migas Papua Barat turun dari 310,45 juta dolar AS pada April menjadi 270,49 juta dolar AS pada Mei 2025.
“Kontribusi migas terhadap total ekspor Papua Barat pada Mei mencapai 99,13 persen. Penurunan nilai ekspor migas secara otomatis menekan kinerja ekspor keseluruhan provinsi,” ujar Merry.
Adapun total ekspor Papua Barat pada Mei 2025 tercatat sebesar 272,87 juta dolar AS, atau turun 12,7 persen dibandingkan April 2025 yang mencapai 311,38 juta dolar AS.
Sementara itu, kontribusi ekspor nonmigas hanya sebesar 0,87 persen atau senilai 2,38 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan ketergantungan Papua Barat terhadap sektor migas masih sangat tinggi.
Merry menyebutkan, Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor utama Papua Barat dengan nilai 138,57 juta dolar AS atau setara 50,79 persen dari total ekspor.
Disusul Jepang sebesar 74,24 juta dolar AS (27,21 persen) dan Korea Selatan 53,52 juta dolar AS (19,61 persen). Ketiga negara ini menyumbang 97,6 persen dari total ekspor provinsi.
“Selain itu, ekspor juga dilakukan ke tujuh negara lain seperti Meksiko, Hong Kong, Papua Nugini, Timor Leste, India, Polandia, dan Arab Saudi,” jelas Merry.
Ekspor migas Papua Barat mayoritas dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bintuni dengan nilai 270,49 juta dolar AS.
Sisanya melalui Bandara Soekarno-Hatta senilai 1,35 juta dolar AS, Pelabuhan Manokwari sebesar 0,84 juta dolar AS, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya senilai 0,18 juta dolar AS.
Meskipun terjadi penurunan, Papua Barat masih mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 272,87 juta dolar AS pada Mei 2025, dengan total volume ekspor mencapai 622,24 ribu ton.
Namun, secara tahunan (year on year), kinerja ekspor Papua Barat juga menunjukkan kontraksi sebesar 24,21 persen dibandingkan Mei 2024 yang mencatat nilai ekspor sebesar 360,03 juta dolar AS. (dra)