MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Perekonomian Provinsi Papua Barat menunjukkan tren positif hingga triwulan III tahun 2024, dengan pertumbuhan mencapai 19,56 persen secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan, Merry, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat saat merilis data indikator pertumbuhan ekonomi Papua Barat, Selasa (5/11/2024) di aula BPS Papua Barat.
“Pertumbuhan positif ini menunjukkan bahwa kinerja perekonomian Papua Barat untuk triwulan ketiga tahun 2024 lebih baik dibanding dengan triwulan ketiga tahun 2023,” ujarnya
Perekonomian Papua Barat triwulan III-2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp29.560,89 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp19.380,24 miliar.
Merry menyebut, dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 37,87 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 46,15 persen.
“Seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan kecuali pertanian, transportasi, pergudangan dan jasa keuangan,” ujarnya
Ekonomi Papua Barat triwulan III-2024 terhadap triwulan II-2024 tumbuh sebesar sebesar 0,01 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 4,39 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,84 Persen.
Secara kumulatif, ekonomi Papua Barat hingga triwulan III-2024 tumbuh sebesar 14,33 persen (c-to-c) jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 37,92 persen.
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 13,66 persen.
Selain itu, Merry mengungkap, Kabupaten Teluk Bintuni menjadi Leading contributor PDRB di Papua Barat, jika dilihat atas dasar harga berlaku (SDHK) sebesar Rp 14,01 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp 9,43 triliun.
“ADHB tertinggi di Papua Barat terdapat di kabupaten Teluk Bintuni untuk Papua Barat Daya tertinggi di kota sorong dengan ADHB Rp 4,38 triliun dengan nilai ADHK Rp 2,65 triliun,” ujarnya
Kabupaten Teluk Bintuni memiliki kontribusi nilai PDRB sebesar 47,56 persen dengan pertumbuhan sebesar 41,09 secara yoy, tertinggi di 12 kabupaten dan kota di Papua Barat dan Papua Barat Daya. (dra)