MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Penderita stunting di wilayah Kelurahan Sowi, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, tersisa dua orang saat ini dalam penanganan Puskesmas Sowi.
Sebelumnya 9 orang penderita stunting setelah dilakukan intervensi 90 hari 7 anak di nyatakan bebas dari stunting. “Tersisa dua orang saja status stunting. Dalam penanganan,” kata Kepala Puskesmas Sowi Manokwari, Gerda Boseren, Jumat (29/9/2023).
Ia mengatakan, setelah melakukan intervensi evaluasi dua orang anak belum ada perubahan. Indikasi penyakit, tibe paru dalam penanganan intensif.
“Ada obat paket program diberikan kita kontrol kesehatannya. Mereka akan segera sembuh,”katanya.
Menurutnya, hasil evaluasi 9 orang menderita stunting beberapa faktor utama adalah pola asuh, lingkungan, pola makanan asupan gizi kurang dan terus beberapa faktor lainnya.
“Faktor faktor itulah terserang stunting
tambah lagi faktor sosial ekonomi juga yang berpengaruh,”ujarnya.
Ia menjelaskan, 15 puskesmas di Manokwari melakukan kerjasama untuk penanganan stunting, dengan memberikan asupan makanan bergizi.
“Kita libatkan kader posyandu dan Tim Penggerak PPK Manokwari. Hal ini dilakukan semata mata untuk menyelamatkan anak-anak kita dari bahaya stunting,”jelasnya.
Ia menuturkan, dalam penanganan stunting anggaran dibiayai PPK Kabupaten Manokwari.
Ditambahkan, tahun 2023 jumlah anak dan balita dikategorikan kekurangan gizi 22 orang anak, ini dikwatirkan masuk dalam kategori stunting.
“Nah, dengan anggaran didanai
BOK Puskesmas. Kita maksimal pelayanan lagi,”ucapnya.
Ia berharap orang tua rutin melakukan pemeriksaan ke posyandu. Hal ini penting untuk memastikan kondisi kesehatan.
“Kalau ditemukan gejala seperti itu cepat di tangani.Yang penting berikan
berikan asupan makanan bergizi, pola hidup sehat langkah efektif cegah stunting,”imbuhnya. (ar)