Doni Monardo: Delapan Target Penanganan Covid dan Harus Melibatkan Media Massa

0
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen Doni Monardo saat menyampaikan pemaparan dalam rapat kerja daerah Bupati/Walikota se Papua Barat melalui webiner, Rabu (4/11/2020). (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat,  Letjen Doni Monardo, menegaskan  bahwa dalam rangka penanganan  Covid-19 dan Pemulihan ekonomi daerah, pemerintah daerah harus memperhatikan delapan target dalam penanganan Covid-19 dan harus melibatkan media massa dalam  melakukan sosialisasi massif.
Ini disampaikan Kepala BNPB dalam paparan saat Rakerda para Bupati dan Walikota se-Papua Barat dalam rangka penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah, Rabu (4/11/2020).
Kata Doni, delapan target dalam penanganan Covid-19 tersebut, antara lain, lindungi yang rentan, tekan kasus, peningkatan testing, tracking dan treatment, vaksinasi, reagen, PCR, APD, sosialisasi massif, perubahan perilaku, dan interoperabilitas data.
Mengapa sampai harus melindungi yang rentan? karena menurut dia, mereka mempunyai penyakit bawaan seperti ginjal, paru dan beberapa penyakit lainnya, sama halnya seperti tenaga medis saat ini sangat rentan karena merekalah yang langsung melakukan kontak bersama para pasien Covid-19.
“Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur Papua barat dan seluruh komponen yang ada di Provinsi Papua Barat dengan menekan angka kasus di Papua Barat  Covid-19 lebih baik dari pada kondisi secara Nasional,” kata Doni. “Update perkembangan kasus harian Covid-19 Papua Barat pada tanggal 3 November lalu, untuk jumlah kasus aktif sebesar 533 (12,45 %), jumlah kasus positif 4.280 ( + 91 ), jumlah kasus sembuh 3.681 ( 86,00 % ) dan jumlah kasus meninggal 66 (1,54 %) lebih rendah dari kasus nasional  yang semakin meningkat,” sambung Dodi.
Dengan menekannya angka kasus Covid-19 di Papua Barat, ini menunjukkan bahwa dalam penanganan kasus di Papua Barat mulai dari puskesmas  sudah mendapatkan penanganan yang baik, dengan melihat adanya gejala-gejala ringan, hingga ke fase yang lebih tinggi.
Oleh karenanya apa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di wilayah Papua Barat tentunya diberikan apresiasi.“Sedangkan untuk peningkatan testing, tracking dan treatment, secara umum Papua Barat juga banyak kemajuan dalam pemeriksaan spesimen, sehingga kami dari pemerintah pusat akan tetap memberikan suport dan dukungan. Kami dari satgas akan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat, “ ucapnya.
Lanjut Doni hingga saat ini belum ada vaksinasi sehingga Presiden  dengan tegas  mengatakan vaksin yang terbaik saat ini yaitu masyarakat tetap memperhatikan dan patuh pada protokol kesehatan, dengan demikian diharapkan setiap warga masyarakat betul-betul mentaati protokol kesehatan, yaitu memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak berkerumunan. Hal ini harus sering disampaikan dan diharapkan semua bisa menjadi contoh dan harus berani memberikan peringatan kepada siapapun juga yang kiranya mengabaikan  tentang protokol kesehatan.
“Untuk reagen, PCR, dan APD yang awalnya saat Covid-19 sangat kesulitan dengan hal-hal tersebut, namun syukur alhamdulillah saat ini kita tidak susah lagi untuk mendapatkan APD, semenjak ada pabrik di tanah air yang menampung dan memperoduksi APD, sehingga saat itu kita langsung mengirim APD-APD tersebut ke beberapa daerah yang membutuhkan, termasuk di Provinsi Papua Barat,” jelasnya.
Selain yang sudah disebutkan di atas, lanjut Doni, perlu ada sosialisasi massif yang melibatkan semua elemen termasuk media massa. “Saat ini kita bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Dewan Pers, dan saat ini juga ada sekitar 7.250 wartawan yang sudah registrasi dan yang sudah terlibat sekitar 5.084 wartawan dalam jurnalisme perubahan perilaku, untuk Papua Barat sendiri ada sekitar 43 wartawan yang sudah bergabung,” ungkapnya.
Ditambahkan Doni, saat ini  Provinsi Papua Barat  responden dengan persepsi sangat tidak mungkin berada pada posisi 21,76 persen, berada di atas rata-rata nasional. “Semoga dengan melibatkan lebih banyak lagi unsur media, diharapkan kedepan warga semakin sadar bahwa Covid-19 ini bukan rekayasa, Covid-19 bukanlah konsfirasi dan Covid-19 ini nyata,” tuturnya.
Doni  berharap seluruh komponen dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan  kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Selain itu juga harus menjaga imun tubuh dengan wajib berolahraga teratur, wajib istrihat cukup, wajib tidak panik, wajib gembira, dan wajib makanan bergizi, dan yang terakhir harus menciptakan rasa aman dngan selalu memakai masker,  jaga jarak, hindari kerumunan dan wajib untuk selalu cuci tangan usai melakukan aktifitas di luar rumah. (aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.