Dinkes PB Gelar Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

0

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar pertemuan advokasi dan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 se kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat,Selasa (19/7/2022) di Manokwari.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM yang mewakili Gubernur Papua Barat. Kegiatan tersebut direncanakan berlangsung dua hari, dengan menghadirkan seluruh perwakilan dari masing-masing dinas terkait.

Sambutan tertulis Pj. Gubernur Papua Barat yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM mengatakan, pemerintah telah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam sejak diumumkannya kasus konfirmasi pertama pada Maret 2020, dan dalam rentang waktu 1 bulan seluruh provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran Covid-19 tidak hanya terjadi di kota besar dan kota padat penduduk lainnya, namun telah menyebar hingga ke pedesaan di daerah terpencil, termasuk di Papua Barat.

Dijelaskan bahwa jumlah kasus di seluruh dunia mencapai 557 juta dengan kematian lebih 6 juta jiwa, di Indonesia kasus mencapai 6 juta lebih dengan kematian lebih dari 150.000 orang, sementara untuk Papua Barat sendiri dilaporkan 31.696 orang positif dengan 383 kematian.

“Pelayanan kesehatan sangat kewalahan mengingat ketersediaan sumber daya kesehatan yang ada tidak sebanding dengan cepat dan besarnya jumlah pertambahan orang yang sakit setiap hari yang membutuhkan penanganan cepat, tepat dan berkualitas,” kata PJ Gubernur.

Lebih lanjut dikatakan,dampak dari Covid-19 bukan hanya pada sektor kesehatan, namun juga memberi dampak besar bagi perekonomian, sektor sosial, pariwisata, tenaga kerja, pendidikan dan lain-lain.

Meskipun saat ini Covid-19 sudah berangsur-angsur membaik dan terkendali, namun kita semua harus tetap waspada karena selama WHO belum merubah status pandemi maka semua upaya-upaya pengendalian harus terus dilakukan untuk mencegah terjadinya gelombang 4, 5 dan seterusnya.

“Sebagaimana yang kita ketahui bahwa protokol kesehatan dan vaksin adalah kombinasi yang paling ampuh untuk mengurangi dampak akibat Covid-19, tentu kita semua ingin kondisi dan situasi berjalan normal kembali seperti dulu, namun ternyata dapat kita lihat bahwa kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan juga relatif rendah, bisa dilihat di keramaian ataupun di dalam ruangan banyak masyarakat yang tidak memakai masker,” ungkap Pj Gubernur.

“Vaksinasi Covid 19 sudah dilaksanakan sekitar satu setengah tahun di Indonesia, termasuk di Papua Barat, manfaat dari vaksin Covid-19 dapat kita rasakan di mana jumlah kasus Covid-19 yang relatif menurun, termasuk angka kematian akibat Covid- 19 jauh berkurang,” jelasnya.

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi, kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah.

“Hal tersebut membuat pemerintah berupaya dalam pencegahan melalui pemberian program vaksin jika dinilai dari sisi ekonomi akan jauh lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan upaya pengobatan,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Pj Gubernur, untuk Papua Barat
Cakupan dosis 1 vaksin Covid-19 baru mencapai 60%, dosis kedua mencapai 46%, dan dosis ketiga mencapai 13%. “Dan capaiannya menempatkan Papua Barat sebagai provinsi kinerja terendah setelah Papua. Tentu angka ini sangat jauh dari cukup untuk melindungi masyarakat kita dari ancaman Covid-19, apabila capaian vaksinasi Covid-19 ini tidak merata di semua wilayah, masih banyak masalah-masalah yang harus kita selesaikan, terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya Covid 19 dan perlu melengkapi vaksinasi Covid-19 hingga dosis ketiga,” tuturnya.

“Untuk itu,saya meminta kita semua yang hadir di sini untuk bersama-sama menentukan langkah apa yang harus kita lakukan, semua sektor harus bertindak dan merencanakan rencana kerja ke depan untuk menyelesaikan masalah terkait rendahnya vaksinasi Covid-19 di Papua Barat. Mari bersinergi bekerja sama dan berkolaborasi antara lintas sektor yang terkait,” ajaknya. (aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.