MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Solidaritas mahasiswa dan rakyat Manokwari, Provinsi Papua Barat, menggelar aksi seruan bertajuk “Tolak Investasi dan Darurat Militerisme di Tanah Papua” yang berlangsung di perempatan jalan Makalo, Rabu (29/10/2025).
Dalam aksi tersebut, massa menyerukan agar pemerintah segera menarik seluruh aparat militer yang dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat Papua.
“Tolak seluruh anggota TNI-Polri yang ditempatkan di Tanah Papua! Hentikan kriminalisasi terhadap aktivis HAM Papua,” teriak salah satu orator dalam aksi tersebut.
Selain menolak keberadaan aparat keamanan, massa juga meminta pemerintah menghentikan masuknya investor luar ke wilayah Papua Barat.
Mereka menilai investasi yang masuk selama ini tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal, melainkan memperparah eksploitasi sumber daya alam dan menimbulkan ketimpangan sosial.
Aksi yang awalnya direncanakan menyasar kantor Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat itu tidak sepenuhnya terlaksana.
Massa tidak diizinkan melakukan long march oleh pihak kepolisian dengan alasan menjaga ketertiban umum.
Untuk mengamankan jalannya aksi, Polresta Manokwari menurunkan 287 personel, dibantu 150 personel Brimob Polda Papua Barat.
Sejumlah kendaraan taktis seperti water cannon, mobil Vulcano, dan Barikade Sabaraha juga dikerahkan di lokasi. (mel)
