MANOKWARI,KLIKPAPUA.com – Masyarakat Indonesia kembali menerima bantuan tunai dari Pemerintah Indonesia di masa pandemi ini. Acara peluncuran bantuan ini dilakukan secara online melalui Vicon (video conference) oleh Pemerintah Pusat dan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Ir.H. Joko Widodo serta diikuti oleh 34 Gubernur se Indonesia.
Di Provinsi Papua Barat, Peluncuran Bantuan Tunai tahun 2021 ini juga dihadiri oleh para pimpinan wilayah Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) serta Pimpinan Wilayah PT. Pos Indonesia sebagai rekan yang ditetapkan sebagai penyalur bantuan.
Ada tiga program bantuan yang akan diterima masyarakat yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sembako/BPNT(Bantuan Pangan Non Tunai) dan Bantuan Sosial Tunai(BST) akan kembali disalurkan Kementerian Sosial (Kemensos). Selanjutnya akan disalurkan dalam 4 tahap, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober melalui bank Himbara ataupun Kantor POS Indonesia.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank Rakyat Indonesia, Rits De Fretes mengatakan BRI sebagai salah satu Bank Himbara yang ditetapkan oleh Kemensos untuk penyaluran bantuan pemerintah agar tepat sasaran. “Tahun ini ada penambahan data penerima bantuan dari Kemensos, namun untuk sementara ini BRI sudah sementara menyalurkan bantuan menggunakan data yang lama sambil menunggu data final dari Dinas Sosial Papua Barat,” jelas Rits kepada klikpapua.com, di Swissbel Hotel Manokwari, Senin (4/1/2020).
Rits menambahkan, pihak BRI juga sudah bekerja sama dengan agen BRI Link yang ada di Manokwari dan pengusaha toko sembako yang sudah didata dan didaftarkan di BRI untuk penyaluran program BPNT nantinya. BST, BPNT dan PKH ini akan cair mulai, Senin (4/1/2020) hari ini.
Selanjutnya Pimpinan Cabang PT. Pos Indonesia wilayah Papua Barat, Dedi Metroy, mengatakan, data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk Papua Barat ada sebanyak 28.187 KK. “Khusus untuk Kabupaten Manokwari penyaluran BST melalui kantor Pos ada sebanyak 789 kepala keluarga dengan nilai bantuan yang akan diterima sebesar Rp 300 ribu per bulannya,” tutup Dedi. (ars)