Bupati Hermus kepada Pimpinan OPD, Transformasi Pembangunan Harus Menjadi Visi Besar Membangun Manokwari

0

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Bupati Manokwari Hermus Indou, mengajak seluruh pejabat tinggi pratama, pejabat administrator dan pejabat pengawas yang dilantik, Selasa (24/5/2022) memaknai arti pelantikan sebagai amanah dari Tuhan dan masyarakat.

Secara substantif, pelantikan ini merupakan kelanjutan dari pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan sebelumnya yang dilakukan dalam rangka melaksanakan agenda pemerintah daerah yaitu konsolidasi birokrasi pemerintah daerah secara menyeluruh dan juga konsolidasi pembangunan untuk memastikan kinerja pemerintah daerah Manokwari dapat ditingkatkan, pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

“Pengisian jabatan hari ini, kita lakukan sesuai kebutuhan daerah. Siapa berkemampuan apa, ditugaskan untuk mengerjakan apa,” tutur Hermus.

Dengan demikian diharapkan produktifitas kinerja pemerintah Manokwari dapat ditingkatkan dan mampu memberikan pelayaan yang efektif kepada masyarakat Manokwari.

“Tidak ada money politic, pungli dalam semua yang dilakukan. Semua pejabat yang dilantik hari ini sesuai kemampuannya tidak ada money politic ataupun pungli,” tegas Hermus.

Jabatan yang didapatkan hari ini merupakan sebuah reword yang diberikan sebagai sebuah penghargaan bagi setiap ASN yang berkerja dengan baik, wajib mendapatkan kehormatan dan penghormatan dari pimpinan di daerah ini.

“Sebagai suatu amanah dari rakyat, artinya bukan barang milik kita tetapi ini merupakan barang milik Tuhan, Negara dan rakyat,” ucapnya.

Bupati Hermus berpesan, kepada para pejabat agar bekerja bersungguh-sungguh yang dapat membangun citra masyarakat Manokwari, serta transformasi pembangunan harus menjadi visi besar kita di dalam membangun peradaban di kabupaten Manokwari karena manokwari menjadi pusat atau gerbang perubajan di tanah Papua.

“Target kita bandara rendani beserta terminalnya harus selesai pada 2024, atau sudah dapat beroperasi dengan baik. Tidak hanya itu, Rekayasa infrastruktur harus bisa diwujudkan, minimal dua rekayasa infrastruktur terwujud, alihtrase dari bandara Rendani menuju Teluk Wosi dan menghubungkan jalan Sujarwo Condronegoro. Ini harus jadi dan beroperasi pada tahun 2024 sebagai legesi dan martabat serta karya monumental pemerintah Manokwari,” kata orang nomor satu di Manokwari ini.

Dikatakan juga, program strategis lainnya yang harus beroperasi pada tahun 2024 seperti Pasar tradisional Sanggeng dan pasar Wosi untuk dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Manokwari.
“Ini visi yang muluk-muluk, tetali ini juga reaslistis yang bisa dapat kita wujudkan untuk membangun kabupayen Manokwari sebagai pusat peradaban dan ibu kota provinsi Papua Barat,” tandasnya. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.