MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Sekelompok massa melakukan aksi membakar ban bekas di tengah Jalan Trikora Wosi, Manokwari, Papua Barat, Jumat (28/10/2022).
Aksi dilakukan keluarga korban pemicu adalah kasus persetubuhan menimpa anak di bawah umur yang terjadi pada 26 Oktober 2022 lalu.
Pihak keluarga korban menuntut agar pelaku tersebut harus mempertanggung jawabkan perbuatannya karena telah melakukan persetubuhan terhadap korban.
Pemalangan tersebut lantaran pihak keluarga kecewa karena palang di rumah pelaku di lepas. Hal itu memicu kemarahan pihak keluarga, sehingga mereka melakukan pemalangan jalan, tepatnya di pertigahan Haji Bauw Wosi.
Pihak keluarga bersikeras agar pemalangan tidak boleh dibuka sambari menunggu Bupati Manokwari, Hermus Indou, untuk datang bertemu dengan pihak keluarga korban.
Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Herman Gultom Parasian bersama Bupati Manokwari Hermus Indou bertatap muka melakukan negosiasi dengan pihak keluarga agar pemalangan tersebut dapat dibuka.
Kapolres Gultom menyampaikan kepada pihak keluarga korban bahwa pelaku sudah di tangkap di tahan rumah tahanan Polres Manokwari. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Bupati Hermus mengatakan, kasus tersebut nanti akan ada pertemuan bersama keluarga korban untuk membahas masalah tersebut. Setelah negosiasi di lakukan, palang langsung dibuka oleh kepolisian setempat.
Akibat pemalangan, arus lalu lintas di Jalan Trikora Wosi macet parah. Pasca aksi pemalangan situasi kamtibmas di Manokwari berangsur kondusif.
Soleman Sikrit, Kepala Suku Ayamaru di Manokwari mengungkapkan, pihak keluarga meminta pelaku agar bertanggungjawab atas perbuatannya.
“Keluarga korban diamkan tiga hari agar pelaku bertanggungjawab, namun tidak tanggungjawab. Maka itu pihak keluarga melampiaskan amarahnya dengan melakukan pemalangan jalan tersebut,” tuturnya. (dhy)