Bumdes Kampung Udapi Hilir Kembangkan Pabrik Penggiling Singkong

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Pembuatan Pabrik Penggiling Singkong untuk menghasilkan tapioka bermula dari harga tepung tapioka yang sangat mahal dipasaran.
Sehingga Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kampung Udapi Hilir bersepakat mengembangkan pabrik Tepung Tapioka.
“Kami dari Bumdes mengkaji bahwa singkong cukup produktif, terus tapioka pasaran nya luar biasa dan luas, setelah dari hasil kajian akhirnya kita mendirikan pabrik ini,” ujar Sukatno, selaku manager Bumdes Bangun Anyar Undapi Hilir, Selasa (11/2/2020).
Untuk pemasarannya, kata Sukatno, mereka akan memasarkan di wilayah Warpramasi, khusus Prafi. “Kalau bisa kita melakukan pemasaran ke Manokwari, Manokwari Selatan, Bintuni, Wasior, namun yang paling penting nantinya tepung tapioka kita harus stanadar SNI, artinya keringnya cukup 7 %,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk proses hingga siap dipakai dibutuhkan empat tahan, pertama tahap penggilingan,  kedua pengandapan, ketiga penjemuran dan empat finising. “Karena penjemuran kita belum bisa mencapai kadar air 7%, dari sinar matahari sehingga kita menggunakan alternatif terakhir di oven, ” tuturnya.
Dikatakan, saat pemasaran nantinya akan menggunakan salesmen, namun dalam waktu dekat akan mereka tangani lebih dulu. “Harapan saya dan teman-teman dan juga harapan kepala kampung, petani lebih sejahtera secara ekonomi dan dampak ekonomi nya cukup luas, karena petani bisa mendapatkan uang otomatis bisa belanja dan kampung lebih maju,” ujarnya.
Untuk pengambilan singkong, pihaknya akan menerima dari semua masyarakat yang ada di wilayah Warpramasi dengan hitungan pembeliannya perkilo. “Dengan begitu akan ada pemberdayaan bagi warga yang ada di dataran Warpramasi,” tambahnya.
Kepala Kampung Udapi Hilir, Suhariyono menambahkan, target untuk peresmian pabrik dilakukan 27 Februari mendatang. “Kami akan menunggu kesediaan bupati untuk meresmikan pabrik penggiling ini,” ungkapnya.
Suhariyono mengatakan pabrik tesebut dibangun dengan menggunakan dana desa  anggaran dari tahun 2016-2019. Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan  pabrik ini sebesar tahap pertama 2016 Rp 50 juta, 2017 Rp 50 juta, 2018 Rp 100 juta dan tahun 2019 Rp 90 juta. “Jadi kurang lebih Rp 300 juta untuk pembangunan pabrik ini,” tambahnya. (aa/bm)

 



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.