BPS: Momen Idul Adha Dorong Inflasi Papua Barat 0,76 persen

0

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Papua Barat mencatat inflasi pada Juni 2023 sebesar 0,76 persen secara bulanan atau (month to month/mtm) dipengaruhi oleh momen Idul Adha 1444 H. Dari segi kelompok pengeluaran, pendorong utama inflasi Juni adalah makanan, minuman, dan tembakau.

Lasmini, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Papua Barat saat merilis angka inflasi menjelaskan, Pada Juni 2023, Papua Barat mengalami inflasi sebesar 0,76 persen dengan angka indeks harga konsumen (IHK) 115,42 persen. Nilai ini merupakan gabungan dua kota IHK di Papua Barat sedikit lebih tinggi dari angka nasional yakni 0,14 persen.

Inflasi bulanan kabupaten Manokwari sebesar 0,85, angka ini membuat Manokwari menempati peringkat ke -6 dari 90 kota IHK di Indonesia secara MtM atau bulanan, secara tahunan atau yoy Manokwari berada pada peringkat ke-24 dari 90 IHK.

Sementara kota Sorong menempati peringkat ke-8 dengan angka inflasi bulanan sebesar 0,76 persen, inflasi tahunan sebesar 4,36 persen. Meski demikian, Kota Sorong berada pada peringkat ke-16 inflasi yoy.

“Dari 90 kota IHK secara month to month ada 78 kota yang mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi, Manokwari dan kota Sorong termasuk salah satu 78 kota yang mengalami inflasi,” terangnya

Inflasi mtm tertinggi di Jayapura 1,36 persen, dan terendah di Ternate, Kudus dan DKI Jakarta yaitu sebesar 0,01 persen.

“Secara umum, perkembangan inflasi di dua kota IHK Papua Barat secara month to month trendnya mengalami peningkatan, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya dimana pada momen Idul Adha mengalami peningkatan,” kata Lasmini.

“Untuk tahun 2023 ini pada momen idul adha mengalami peningkatan dari 0,56 pada Mei menjadi 0,76 persen pada Juni,” tambahnya.

Disebutkan, inflasi bulanan Papua Barat ini dipicu oleh kelompok makanan minuman dan tembakau, kelompok ini memiliki andil tersebar yakni 0,4016 persen, kemudian disusul transportasi sebesar 0,3043 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,0587 persen.

“Di Manokwari penyumbang terbesar menurut kelompok pengeluaran adalah kelompok transportasi dimana memiliki andil sebesar 0,3766 persen. Sektor transportasi ini disumbang oleh angkutan udara yang memiliki andil sebesar 0,4312 persen,” ungkapnya.

“Untuk angkutan udara, salah satu yang memicu adalah memasuki liburan sekolah sehingga harga tiket mengalami kenaikan,” lanjut dia.

Demikian juga Penyumbang utama inflasi bulanan di Kota Sorong adalah komoditas Angkutan Udara sebesar 0,2894 persen, Cabai Rawit 0,1878 persen, Ikan Ekor Kuning 0,1178 persen, Tomat 0,1106 peren dan Ikan Mumar dengan andil 0,0887 persen. (dra)

 



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.