MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua Barat bekerja sama dengan Global Green Growth Institute (GGGI), menyelenggarakan kegiatan “Fokus Group Discussion (FGD) 2 Forum Energi Daerah Papua Barat” di Swiss-Belhotel Manokwari, Selasa (6/8/2024).
Acara ini merupakan lanjutan FGD 1 yang dilaksanakan pada Maret 2024 yang bertujuan untuk membahas pengembangan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di wilayah Papua Barat.
FGD 2 Forum Energi Daerah Papua Barat lebih berfokus pada pelibatkan para pemangku kepentingan yang pemilik data energi terbarukan di Provinsi Papua Barat, dan anggota lembaga energi daerah di Provinsi Papua Barat dalam rangka implementasi Rencana Umum Energi Daerah (RUED), memperoleh informasi mengenai pengalaman terkait pengembangan energi terbarukan sebagai pembelajaran atau praktik terbaik yang dapat diterapkan/direplikasi di Provinsi Papua Barat serta mendapatkan informasi tentang mekanisme pendanaan energi terbarukan.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, Yacob Fonataba yang didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Papua Barat, Melkias Werinussa.
Dalam sambutannya, Pj Sekda menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dalam pengembangan energi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
“Papua Barat memiliki potensi energi yang besar, tetapi kita harus memastikan bahwa pengelolaannya dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat mencapai tujuan ini dan membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujar Fonataba.
FGD ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Papua Barat, di antaranya Dinas Perhubungan, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Selain itu, perwakilan dari Universitas Papua (Unipa), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada isu lingkungan, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di sektor energi juga turut hadir.
Dalam diskusi tersebut, beberapa isu strategis yang dibahas meliputi pengembangan energi terbarukan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal, serta penerapan teknologi hijau yang dapat mendukung pengurangan emisi dan efisiensi energi.
Peserta FGD juga menekankan perlunya kebijakan yang mendukung investasi di sektor energi terbarukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Papua Barat.
Selain itu, pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam setiap tahap pengembangan proyek energi juga menjadi perhatian utama. Peserta sepakat bahwa partisipasi masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek energi yang dilaksanakan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat setempat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan energi yang lebih terarah dan berkelanjutan di Papua Barat. Dengan melibatkan berbagai pihak, Papua Barat dapat mengoptimalkan potensi energinya secara bijaksana, sambil menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.(rls/red)