MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Basarnas Manokwari terus mengerahkan berbagai upaya dalam melakukan operasi pencarian terhadap Fajar (17), seorang remaja yang hilang terseret arus di Pantai Sidey, Distrik Sidey.
Hingga memasuki hari keenam ini, salah satu langkah yang diambil adalah penggunaan alat pendeteksi korban Aqua Eye dan drone untuk membantu pencarian.
Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin, mengatakan bahwa hingga kini timnya telah memperluas area pencarian hingga lebih dari 2 mil laut dari bibir pantai.
Operasi ini melibatkan empat perahu dan satu rubber boat serta dukungan dari potensi SAR lainnya.
“Tidak hanya personel Basarnas, potensi SAR juga banyak yang terlibat untuk mempercepat proses pencarian,” ungkap Yefri, Senin (6/1/2025).
Alat Aqua Eye, yang menggunakan teknologi sonar, digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban di dasar laut.
Namun, meskipun alat ini sempat menangkap objek yang diduga tubuh korban, hasilnya nihil setelah diperiksa lebih lanjut.
Selain Aqua Eye, drone juga digunakan untuk memantau kemungkinan korban terapung di permukaan air.
Upaya ini dilakukan bersamaan dengan penyisiran sepanjang pantai dan lokasi sekitar kejadian.
“Pada hari kelima, kami bahkan menggunakan Kapal KM SAR dan menurunkan penyelam, tetapi kendala medan seperti arus bawah laut yang kuat dan daya pandang rendah sangat menyulitkan,” jelas Yefri.
Menurut informasi dari warga, Pantai Sidey memiliki palung atau lubang dalam yang membahayakan, sehingga memperbesar risiko bagi tim pencari.
“Kami menghadapi tantangan besar, terutama arus bawah yang deras dan lubang-lubang di dasar laut yang menyulitkan penyelaman,” tambahnya.
Operasi pencarian ini akan dilanjutkan hingga hari ketujuh, sesuai prosedur standar SAR. Jika korban belum ditemukan, operasi resmi akan dihentikan, namun pemantauan akan tetap dilakukan oleh potensi SAR dan masyarakat setempat.
“Kami berharap ada tanda-tanda keberadaan korban dalam waktu dekat. Meski operasi dihentikan, pemantauan tetap akan dilanjutkan,” tutup Yefri. (mel)