MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Antrian panjang pada SPBU Jalan Baru dan Sowi terus mengular di Kota Manokwari. Ini membuat masyarakat resah, karena mengakibatkan macetnya arus lalu lintas dan juga kendaraan angkutan ke kabupaten tetangga kesulitan mendapat bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini sempat direspon ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor,S.IP yang meminta DPRD Kabupaten Manokwari memanggil instansi terkait seperti PT Pertamina, dua SPBU dan Dinas Perindag untuk diminta penjelasan.
Namun, pihak DPRD Manokwari juga tidak merespon, sedangkan antrian panjang pada dua SPBU ini tak terbendung ditambah lagi dengan dugaan kuat ada praktik penimbunan solar dilakukan kendaraan dengan modifikasi tangki khusus (tab).
Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR-PB) langsung merespon dengan menjadwalkan pertemuan dengan instansi terkait yaitu pihak Pertamina, SPBU Jalan Baru dan Sowi bersama dinas Perindag Kabupaten Manokwari serta Provinsi Papua Barat.
Penegasan ini disampaikan Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor,S.IP kepada media ini melalui telpon celulernya, Jumat (18/3/2022).
“Kami menunggu DPRD memanggil instansi terkait namun tidak ada jadi pekan depan DPR Papua Barat akan segera memanggil untuk meminta penjelasan dari beberapa pihak ini terkait antrian serta stok BBM,” jelas Wonggor.
Dijelaskan Wonggor bahwa, DPR Papua Barat punya agenda kunjungan komisi keluar daerah pekan depan maka dapat dipastikan pertemuan dengan para pihak terkait BBM ini dilaksanakan setelah agenda tersebut.
“Tetapi kalau agenda kunjungan komisi belum dilaksanakan maka senin atau selasa kami akan surati instansi terkait untuk pertemuan segera dilaksanakan,” pungkasnya.
Ketua DPR Papua Barat juga akan mempertanyakan pertambangan di Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak mendapat bahan bakar minyak (BBM) dari mana, apakah ada kaitannya dengan penimbunan solar dilakukan kendaraan dengan modifikasi tangki khusus (tab). “Karena tidak mungkin mereka bawa dari Jakarta to,” ucap Wonggor dengan nada tegas. (red)