4.590 Peserta Ikut Event E-Sport Perebutkan Piala Gubernur Papua Barat

0
Ketua Harian PB-ESI Papua Barat, Patrick Yauw Meyer didampingi Ari Juwanto Sekretarisnya, Ari Juwanto. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) selaku induk cabang olahraga E-Sport melakukan event E-sport yang merebutkan Piala Esport Gubernur Papua Barat tahun 2022 yang diikuti sekitar 4.590 orang lebih. Olahraga E-Sport merupakan olahraga tim, bukan olahraga person, dalam membangun sensor motorik.
Ketua Harian PB-ESI Papua Barat, Patrick Yauw Meyer yang didampingi Sekretarisnya Ari Juwanto saat ditemui wartawan, Kamis (1/12/2022) mengatakan, sejak 8 November  sudah dilakukan tahapan kualifikasi untuk seluruh tim di Papua Barat, dengan jumlah 4.590 orang.
“Event ini sudah berjalan kurang 1 satu bulan lalu, Kabupaten Fakfak, Sorong, Kaimana, dan Manokwari yang bisa meluncur ke grand final yang akan dilaksanakan pada tanggal  6-10 Desember di gedung PKK Papua Barat,” ungkap Patrick.
Menurut dia, konsep dan desain ini benar-benar baru pertama kali dilaksanakan di Papua Barat, sehingga kegiatan ini menarik antusiasme dari para milenial, karena mengingat cabang olahraga E-Sport ini dijaman saat seperti ini sangat membludak sekali.
PB-ESI yang disupport Pemprov Papua Barat melaksanakan event memperebutkan piala E-Sport Gubernur Papua Barat. “Untuk kategori yang dilombakan yakni mobile legends, free fire, PUBG Mobile dan game PS, game ini  menjadi kesukaan masyarakat dan dimana game tersebut  mengusung tema strategi,”Menyusun dan Membangun Sensor Motorik”. Untuk itu akan kita dukung karena percuma kita hadirkan game, namun tidak ada yang mainkan dan tidak menghasilkan pemain disitu,” ucapnya.
Harapan dari kegiatan tersebut bisa menjaring bibit-bibit atlit baru  untuk tahun 2024 dalam PON Aceh dan Sumut, karena E-Sport sudah menjadi penyumbang mendali untuk setiap provinsi.
“Pada saat PON di Papua kita E-Sport bisa menyumbang perak, berarti kita Papua Barat tidak ketinggalan dengan yang lain, kita bisa buktikan kita bisa bersaing dan sudah kita buktikan itu. Sehingga kita bisa melihat potensi dimana kita bisa merekrut atlit misalnya di game PUB, tujuan dari game PUB apa sich untuk melatik motorik mereka, jadi bukan hanya sekedar bermain game, kalau kita atur secara baik mainnya, aturan mainnya tidak mungkin begitu dan itu sudah terbukti dimana kita mendapat perak kemarin saat PON di Papua,” ungkapnya.
Untuk standar usia mulai dari 13 tahun sampai 50 tahun, untuk yang mendaftar rens usianya paling banyak 15-30 tahun dan yang masuk final rata-rata anak-anak SMA dan kuliah, namun yang di game bola ini mereka yang sudah berumur.
Patrick menambahkan sesuai agenda PB-ESI Pusat setiap provinsi harus melakukan pekan olahraga provinsi (PorProv) , di provinsi lain sudah melaksanakan itu. “Untuk kita Papua Barat belum karena kita tahu sendiri KONI kita untuk saat ini belum dilantik, sehingga daripada kita menunggu, maka kita melakukan penjaringan atlit dengan melakukan piala gubernur E-Sport,” pungkasnya. (aa)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.