Libatkan PKK dari 7 Distrik, Dinas PKP Gelar Lomba Cipta Menu B2SA

0
Ketua PKK Kaimana pada pelaksanaan lomba cipta menu yang digelar Dinas PKP Kaimana.
KAIMANA,KLIKPAPUA.com–Guna mendorong penerapan konsumsi pangan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dengan memanfaatkan olahan pangan lokal, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Kaimana menggelar lomba Cipta Menu (LCM) melibatkan tim PKK dari 7 wilayah Distrik se-Kabupaten Kaimana, Rabu (22/10/2020).
Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ini dibuka Kepala DPKP Aristoteles Idorway. Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kaimana Ny. Coni Mairuma, tokoh perempuan dari 8 suku asli Kaimana, serta perwakilan OPD.
Lomba yang menghadirkan 3 juri, masing-masing dari PKK Kabupaten Kaimana, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas Kesehatan ini, dimenangkan oleh PKK Distrik Kaimana, disusul Distrik Yamor dan Distrik Buruway. Demikian pula untuk lomba jajanan komersil/kudapan, Distrik Kaimana masih menempati urutan pertama, disusul Distrik Teluk Etna yang menempati urutan kedua dan ketiga.
Kepala DPKP Aristoteles dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama ibu rumah tangga tentang menu makan yang baik untuk kesehatan. Selain itu, juga untuk mendorong kreatifitas dan inovasi dalam pengembangan olahan pangan lokal yang bernilai komersial.
“Semoga dengan kegiatan yang dibuat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan lewat bidang ketahanan pangan ini, bermanfaat bagi masyarakat dalam setiap kehidupan, baik itu di rumah tangga maupun di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Aristoteles juga mengajak seluruh kaum perempuan, baik dari 8 suku asli maupun suku nusantara untuk bersatu dan bersama-sama dalam mensukseskan program pembangunan, dimana salah satu diantaranya berkaitan dengan ketahanan pangan.
Menutup arahannya, ia berharap ilmu yang dipelajari dari lomba cipta menu beragam bergizi seimbang dan aman ini, dapat terus dikembangkan dan disebarluaskan kepada kelompok masyarakat lainnya, sehingga ada pemahaman yang sama dalam menangani masalah ketahanan pangan berbasis produk lokal. (iw)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.