Direktur GWPP: Pers Harus Tetap Eksis dan Menjadi Pilar Demokrasi

0
Direktur Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Nurcholis MA Basyari, saat memberikan materi di Rumah Belajar TBIG. (Foto tangkap layar klikpapua)

KAIMANA,KLIKPAPUA.com- Direktur Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Nurcholis MA Basyari, menegaskan pentingnya eksistensi pers dalam menyajikan informasi yang kredibel, edukatif, dan berperan sebagai pilar keempat demokrasi.

Hal ini disampaikannya saat memberikan materi di Rumah Belajar TBIG, Karawaci, Tangerang, Banten, Senin (14/4/2025).

“Pers harus terus eksis dalam memberikan informasi yang dapat dipercaya oleh masyarakat. Selain itu, informasi yang disampaikan juga harus mengandung unsur edukasi, hiburan, dan kontrol sosial, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” ujar Nurcholis.

Ia menambahkan, selain fungsi utama sebagai media informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial, pers juga memiliki peran sebagai lembaga ekonomi.

Fungsi lain pers yang tak kalah penting yakni sebagai pemersatu, pendidik, pengawas publik (public watchdog), penghapus mitos, serta forum diskusi dan komunikasi.

“Pers diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih luas kepada masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar berbangsa dan bernegara,” katanya.

Dalam pemaparannya, Nurcholis juga menjelaskan karakteristik kerja jurnalistik yang disebut dengan 6M, yakni mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan mempublikasikan informasi menjadi berita yang layak tayang, siar, atau dimuat.

“Berita yang disajikan harus berdasarkan fakta dan realita, serta menggambarkan permasalahan dan wacana yang relevan. Nilai berita pun harus mencakup kepentingan khalayak luas, bersifat penting, menarik, dan memuaskan kebutuhan informasi masyarakat,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa berita yang layak disiarkan harus memenuhi unsur 5W+1H (what, who, when, where, why, dan how), serta tidak melanggar Undang-Undang Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan peraturan lainnya.

“Keakuratan dan keseimbangan berita sangat penting. Sumber berita harus kompeten dan kredibel, isi berita harus objektif, dan keseluruhan berita mulai dari judul, lead, hingga isi harus ditulis secara lugas, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tutup Nurcholis. (lau)


Komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.