MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM–Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengajak masyarakat Papua Barat gunakan QRIS. Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik berbasis server, dompet elektronik, atau mobile banking yang disebut QR Code Indonesian Standard (QRIS) diluncurkan pada HUT ke–74 Kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus 2019 di Jakarta. Implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020.
“Memasuki tahun 2020, kita perlu memperkuat inovasi dalam pengembangan ekonomi global. Dalam hal ini, berbagai aspek potensial semakin memberikan nilai tambah melalui digitalisasi dalam bidang ekonomi, pertanian, perikanan dan kehutanan yang dapat didukung oleh usaha mikro kecil, menengah dan UMKM,” jelas Gubernur ketika memberikan sambutan pada Pekan QRIS yang berlangsung di GOR Sanggeng, Manokwari, Sabtu (14/03/2020).
Disamping itu, kata Gubernur, minat dan kesadaran terhadap pengembangan ekonomi digital menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian. Transformasi digital pada bidang perdagangan dan keuangan, kata Gubernur, terbukti telah membawa berbagai perubahan, setidaknya memberikan benefit dalam meraih efisiensi biaya produk. “Besar harapan saya transformasi ekonomi digital mampu menjadi solusi peningkatan efisiensi, daya saing serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” demikian kata Gubernur.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua Barat, S. Donny H. Heatubun dalam sambutannya mengatakan, perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia telah mensosialisasikan QRIS dari tanggal 9-13 Maret 2020 di kalangan masyarakat luas, di antaranya lewat universitas, pusat keramaian, pasar tradisional dan lainnya.
“Saat ini kita sedang menjalani transformasi digital di berbagai aspek kehidupan. Digitalisasi telah merubah konsep, bagaimana proses bisnis dilaksanakan. Bagaimana konsumen akan mendapatkan layanan informasi dan produk. Hal ini sebagai dampak inovasi teknologi yang berkembang sangat pesat, sehingga prioritas kebijakan reformasi dilakukan untuk kemajuan bangsa dan negara,” jelas Donny.
Merespon perkembangan ekonomi digital, Bank Indonesia telah melauncing QRIS pada 17 Agustus 2019. QRIS merupakan standar berbayar berbasis QR Code yang akan menjadi pedoman bagi penyelenggaraan dengan mengunakan smartphone (handpone).“QRIS menjadi standar nasional dan wajib diimplementasikan pada 1 Januari 2020,” ucap Donny.
Dijelaskan, QRIS merupakan alat pembayaran non tunai. Dengan satu QR Code bisa menerima pembayaran dari bermacam aplikasi dimana pun, baik yang disediakan lembaga perbankan maupun non perbankan.“Sistem pembayaran ini sudah berstandar internasional, sehingga wisatawan asing pun bisa menggunakan sistem pembayaran di Indonesia,” jelasnya.
Salah satu keunggulan QRIS, lanjut Donny, adalah satu aplikasi baik bank maupun non bank sudah saling terhubung, termasuk bank-bank di daerah. “QRIS akan mempercepat akses keuangan bagi semua pelaku usaha. Menggunakan QRIS sebagai metode alat pembayaran, manfaatnya sangat banyak bagi berbagai pihak. Seperti pelaku UMKM, merchant dan pemda dan masyarakat luas. QRIS juga bisa digunakan untuk donasi sosial. Baik yang bersifat keagamaan maupun sosial lainnya,” jelasnya.
Lanjut Donny, konsumen akan banyak mendapatkan manfaat dari QRIS. Kemanjuan zaman yang menuntut serba cepat, QRIS telah menjadi alat pembayaran kekinian yang aman, cepat dan efisien. Selain itu, konsumen juga dapat melakukan pengawasan terhadap pengeluaran dana yang tercatat dan dapat digunakan dengan mudah.
Sejak QRIS diluncurkan berbagai kemajuan cukup pesat dicapai. Hingga 14 Maret 2020, hari ini, yang sudah menggunakan CR Code sebanyak 2,7 juta merchant, yang transaksinya bisa gunakan QRIS. Kedepan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan gaja hidup masyarakat.(bm)
Editor: BUSTAM
