FAKFAK,KLIKPAPUA.com—Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinasparbud) Kabupaten Fakfak, Papua Barat, memberikan apresiasi dan dukungan atas inisiatif penyelenggaraan Festival Budaya Buton yang direncanakan akan digelar pada April 2025 mendatang, di Kampung Kayu Merah, Distrik Fakfak Tengah, Papua Barat.
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kebudayaan (Kabid), Frederikus Warpopor bersama Kepala Bidang Pariwisata Saoda Kasriani, dalam pertemuan terbatas dengan panitia pelaksana festival yang dipimpin langsung AKP (Purn) La Ruslan, di ruang Kabid Kebudayaan, Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Fakfak pada Senin (30/12/2024) siang.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepala Bidang Parawisata menyatakan komitmennya untuk mendukung suksesnya pelaksanaan festival ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata dan pelestarian budaya di Kabupaten Fakfak.
“Pada perinsipnya kami setuju, kami dukung. Ini sangat baik masing-masing komunitas menampikan budayanya, meskipun sudah di rantau, tetapi tidak meninggalkan mendayanya dan tetap menjujung tinggi serta menghargai budaya setempat. Kita di Fakfak kaya dengan budaya-budaya Nusantara,” ujar Frederikus Warpopor.
Frederikus mengatakan pentingnya komunikasi yang baik dalam perencanaan kegiatan tersebut, termasuk melibatkan pihak distrik dan lurah setempat, sehingga hasilnya dapat dilihat dan dirasakan masyarakat.
“Nanti dikomunikasikan lagi dengan kepala distrik dan kepada pak lurah, libatkan mereka untuk kita bicarakan bersama. Tentu ini baik, perlu dibicarakan dengan baik, sehingga hasil akhirnya kita bisa lihat,” ujarnya menyarangkan.
Terkait itu, Kepala Bidang Pariwisata Saoda Kasriani, menambahkan festival budaya semacam ini akan menjadi ajang yang mempererat hubungan antar masyarakat serta memperkenalkan kekayaan budaya di Kabupaten Fakfak yang terkenal dengan keragamannya.
“Kami dari pihak dinas kebudayaan dan parawawisata menunggu surat atau petunjuk teknis dari penyelengaran terkait rencana kegiatannya, agar dapat mendiskusikannya dengan pimpinan kami terkait bentuk dukungan dimaksud,” katanya.
Lebih lanjut Kasriani, mengatakan festival ini adalah inisiatif masyarakat, dan perlu mendapat dukungan untuk memajukan kebudayaan di Fakfak.
Kasriani menyarankan sebaiknya pihak penyelengara kegiatan langsung membuat surat resmi untuk disampaikan kepada pihak pemerintah daerah, ditujukan kepada Bupati, sehingga rencana kegiatan ini dapat terwujud dengan baik.
“Surat itu nantinya akan didisposisikan kepada kami di dinas pariwisata untuk memberikan dukungan teknis. Kami akan membantu agar rencana festival ini sukses,” ujar Kasriani.
Festival Budaya Buton 2025 ini diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata Budaya di Kabupaten Fakfak Papua Barat, sekaligus memperkenalkan keunikan budaya Buton Kampung Kayu Merah kepada masyarakat luas dalam mendukung program permerintah pusat dalam upaya pemajuan kebudayaan di daerah. (rls)