Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-Dunia (PPI Dunia) menyelenggarakan Simposium Internasional ke-12 yang dilakukan secara daring. Simposium tersebut berlangsung dari tanggal 15-30 Agustus 2020 dengan mengusung tema “peran generasi muda dalam kebangkitan nasional pasca pandemi Covid-19”. Acara ini dihadiri oleh perwakilan PPI Negara dari 57 negara di seluruh dunia.
Memasuki hari kedua, Minggu 16 Agustus 2020, agenda simposium adalah pemaparan program kerja pamungkas dan praktis dari Pusat Kajian dan Gerakan Strategis (Pusgerak). Dalam sesi pembukaan, koordinator PPI Dunia Fadlan Muzakki menekankan pentingnya program-program yang dilaksanakan oleh Pusgerak.
Dalam sesi selanjutnya, sebanyak 10 komisi Pusgerak memaparkan hasil pelaksanaan program dan diskusi interaktif dengan para peserta. Dimulai dari komisi ekonomi, komisi pendidikan, komisi kesehatan, komisi pangan, dan komisi energi. Berikutnya,ada komisi kelautan, komisi sosial budaya, komisi kepemudaan,komisi hukum dan pertahanan keamanan, dan komisi teknologi.
Muhammad Iksan Kiat selaku ketua Pusgerak menyampaikan empat misi: pemetaan kekuatan nasional, pembacaan trend global, internasionalisasi kajian dan gerakan, dan gerakan pengabdian masyarakat.Selama periode 2019-2020, Pusgerak telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang disampaikan oleh perwakilan masing-masing komisi.
Perwakilan komisi ekonomimemaparkan hasil kegiatannya seperti pembuatanpolicy brief, webinar, pelatihan bisnis, penerbitan buku dan infografis.Tim komisi ekonomi telah menerbitkan buku Speed Recovery UMKM Hack, yang berisi kisah sukses memulai bisnis UMKM dan bagaimana mereka bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Buku tersebut akan dibagikan kepada pelaku UMKM mulai bulan September 2020.
Komisi pendidikan menyampaikan hasil kajian berbasis isu, seperti policy brief, webinar, dan diskusi melalui podcast. Melalui program PPI Dunia Mengabdi, tim komisi pendidikan berkunjung langsung ke berbagai sekolah di pelosok Indonesia. Mereka memberikan ceramah motivasi bagi para siswa dan memberikan sumbangan buku untuk perpustakaan sekolah. Ada juga program Bantu Guru Melihat Dunia dan penerbitan jurnal ilmiah.
Kontribusi pelajar untuk negeri demi terciptanya bangsa yang sehat menjadi misi komisi kesehatan. Program komisi kesehatan berfokus pada pemberdayaan pelajar dan masyarakat Indonesia, dan kampanye paradigma sehat. Salah satu program yang banyak diminati adalah ruang curhat, yang menyediakan layanan konsultasi kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Platform ini menjadi wadah pembelajaran bagi lulusan S1 Psikologi dengan menyediakan layanancoaching kepada setiap masyarakat Indonesia. Program ini menjadi sarana edukasi bagi seluruh masyarakat Indonesia di bidang kesehatan mental.
Tim komisi pangan menyampaikan program Dompet Jagung. Program ini merupakan pemberdayaan operasional manajemen petani jagung. Komisi pangan bekerjasama dengan Universitas Teknologi Sumbawa untuk melaksanakan program ini di Desa Serading, Sumbawa, NTB. Selama 12 hari di lapangan, mereka memperkenalkan green sustainable farming, pelatihan bisnis dan marketing, workshop, presentasi tentang beasiswa untuk pemuda dan anak-anak petani jagung.
Komisi energi meyusun policy brief dan white paper dengan fokus pembahasan tentang gas bumi. Komisi menailai bahwa SDM bidang energi di Indonesia sudah memadai, namun untuk teknologi masih perlu pengembangan.Energi fosil masih berpengaruh besar di Indonesia. Penggunaan energi gas diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Komisi energi mendorong pemerintah untuk mempercepat pengembangan teknologi bidang energi, terutama penggunaan gas.
Kampanye dan promosi budaya Indonesia melalui sosial media dilakukan oleh komisi sosial dan budaya. Komisi juga menerbitkan white paper berdasarkan hasil observasi lapangan.Tim komisi sosial dan budaya telah melakukan pengamatan budaya di wilayah Mentawai. Mereka melihat langsung gambaran unik kehidupan sosial masyarakat Mentawai, seperti ritual untuk menjadi sikere dan tarian-tarian tradisional. Rekomendasi yang disampaikan adalah edukasi bagi anak-anak di Mentawai yang tinggal di asrama, baik secara daring maupun dengan pertemuan langsung, jika memungkinkan.Pemerintah agar menyelesaikan pembangunan infrastruktur di wilayah Mentawai, terutama jalan raya, dengan tetap menjaga hutan adat.
Komisi kepemudaanmenganalisa kemampuan yang dibutuhkan pemuda untuk menghadapi Industri 4.0 danbagaimana pemuda harus bersiap menyambut bonus demografi. Komisi juga mengkaji bagaimana menciptakan lingkungan yang kuat, damai dan berkelanjutan agar generasi muda dapat berkarya secara maksimal. Isu nasionalisme millenial juga menjadi perhatian, untuk menumbuhkan kembali rasa cinta tanah air Indonesia. Selain itu, komisi juga memaparkan diskusi tentang youth empowerment, bagaimana pemberdayaan generasi muda untuk memajukan bangsa.
Komisi hukum, pertahanan dan keamanan mewadahi isu kajian mengenai permasalahan hukum secara komparatif antara Indonesia dengan global.Komisi mengkaji masalah strategis pertahanan keamanan, baik regional maupun internasional. Contohnya, kajian mengenai omnibus law. Tujuan kajian ini adalah menyederhanakan peraturan yang ada menjadi satu peraturan dan menghilangkan tumpang-tindih peraturan-peraturan tertentu. Ada juga webinar yang membahas penegakan kedaulatan di laut Natuna. Komisi menggarisbawahi bahwa isu-isu seputar hukum di Indonesia rentan dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu.
Komisi teknologi mengkaji penggunaakn teknologi dalam menyiapkan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0. Dalam program techno for life, komisi mengkajipenggunaan teknologi untuk melestarikan hutan alam Indonesia. Indonesia memiliki luas lahan gambut lebih dari 22 juta hektar,terbesar kedua setelah Brazil. Sebagai paru-paru dunia, sangat penting untuk mencegah kerusakan hutan yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, salah satunya dengan nanoteknologi. Komisi juga menyusun policy brief tentang smart farming, yaitu pemanfaatan teknologi di sektor pertanian. Selain itu, komisi teknologi melakukan education technology, yaitu gerakan untuk mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini. Gerakan ini dibuat melalui infografis, seperti pengenalan Revolusi Industri 4.0, Society 5.0, dan Big Data.
Pada sesi penutup, ketua Pusgerak menekankan pentingnya peran pemuda dalam mendukung kebangkitan nasional pasca pandemi Covid-19. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain melakukan kajian untuk edukasi masyarakat, kerjasama dan kolaborasi para pemuda yang tersebar di seluruh dunia. (rls/red)