Ikan Mola Mola Terdampar di Pantai Poka

0

KLIKPAPUA, AMBON – Seekor ikan Mola-mola atau yang sering dikenal dengan nama ikan Matahari terdampar di pesisir pantai Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Minggu (31/3/2019).

Ikan dengan ukuran panjang 2,8 meter dan lebar 1,35 meter serta memiliki ciri khas bentuk tubuh yang besar dan unik tersebut, ditemukan terdampar di pesisir pantai Desa Poka dan hanyut ke keramba ikan yang berada dekat pantai.

“Awalnya ikan itu terdampar di pesisir pantai namun kemudian hanyut hingga dekat keramba,” ujar Umar, salah satu pengelola keramba di Desa Poka.

Terdamparnya ikan Mola-mola tersebut membuat warga sekitar langsung berdatangan ke keramba yang berada di dekat pesisir pantai Desa Poka, untuk melihat lebih dekat.

Sebelumnya ikan jenis yang sama pernah juga terdampar di perairan Teluk Ambon, Jumat (11/1/2019) pagi. Saat itu, ikan yang memiliki panjang sekitar 2,5 meter itu awalnya terperangkap jaring milik Syahril, nelayan asal Waihaong, Kota Ambon.

Saat itu, Syahril dan dua rekannya sementara mencari ikan di perairan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui. Selanjutnya, ikan Mola-mola itu dibawa ke Pantai Waihaong untuk dibuka dan dilepaskan kembali ke laut. Namun karena kondisinya sudah tidak kuat lagi, ikan itu kembali lagi terbawa ombak ke kawasan pesisir Pantai Waihaong.

Sebagaimana diketahui, ikan Mola-mola atau nama lainnya “Sunfish”, merupakan satu makhluk terbesar dan paling unik bentuknya di laut. Mola-mola dapat dijumpai di seluruh samudra di dunia. Bahkan di perairan Indonesia sudah beberapa kali ditemukan.

Ikan Mola-mola merupakan ikan bertulang sejati yang terbesar. Ikan terbesar di dunia saat ini adalah ikan hiu paus, tetapi hiu paus merupakan ikan bertulang rawan (cartilage). Ikan Mola-mola terbesar yang pernah diukur mencapai ukuran panjang hingga 3 meter dengan berat 2,3 ton dan rata – rata ikan Mola-mola yang dijumpai dapat mencapai berart hingga 1 ton. Hal ini menjadikan ikan Mola-mola merupakan ikan bertulang sejati yang terbesar.

millstone), dimana batu giling berbentuk bulat pipih, berat, berwarna abu abu dan digunakan untuk menggiling biji-bijian. Jadi penamaan Mola-mola merujuk pada bentuk tubuh ikan Mola-mola yang seperti batu giling.

Mola-mola merupakan nama salah satu spesies ikan dari keluarga molidae, terdapat 3 spesies ikan mola lagi yaitu, Mola ramsayi (short mola), Masturuslanceolatus (sharptail mola), dan Ranzanialaevis (slender mola) dimana Ranzanialaevis merupakan spesies mola terkecil.

Ikan Mola-mola tidak mempunyai ekor. Ketika melihat ikan mola, maka orang akan menyadari bagian belakang ikan mola tampak tidak ada. Ikan Mola-mola memang memliki ekor yang tidak biasa seperti ikan lainnya. Alih alih ekor, bagian belakang ikan Mola-mola merupakan semacam perpaduan antara sirip dorsal dan sirip anal yang disebut dengan clavus. Meskipun memiliki “ekor” yang “lemah”, ikan Mola-mola sering terlihat meloncat keluar dari air seperti paus.

Ikan Mola-mola dapat berwarna coklat, abu abu, putih atau bahkan bercorak titik – titik. Selain warna yang beragam, kulit mola biasanya diselimuti oleh banyak lendir dan meskipun kulitnya terlihat halus, sebenarnya kulit mola terasa kasar bila diraba.

Ikan Mola-mola terkenal sebagai pembawa parasit di tubuhnya, dalam suatu kasus pernah dijumpai 40 general parasit yang menempel di kulit ikan mola. Untuk menghilangkan parasit-parasit tersebut, ikan Mola-mola biasanya “berjemur” dengan salah satu sisi dan juga meminta bantuan ikan pemakan parasit di perairan karang.

Makanan kesukaan ikan mola adalah uburubur, selain uburubur ikan mola juga memakan salpa, ikan kecil, plankton, alga, moluska dan bintang laut. Di dalam lambung ikan mola juga terkadang ditemui sejenis larva belut laut dalam yang menandakan bahwa ikan mola mencari makan di permukaan air hingga dasar dan perairan dalam. (MT-04)

Sumber : Maluku Terkini

 

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.