“Saya saya sangat berharap agar anak-anak Papua di pelosok dapat segera mengakses pendidikan yang memadai, dengan cara, agar kita dapat menggunakan Pagu Anggaran kita untuk mempercepat pembangunan infrastruktur Digital,” curhat Billy Mambrasar.
Hal itu disampaikan dalam sebuah acara Webinar Nasional tentang Pendidikan di Era Covid 19, hasil kerjasama Yayasan Kitong Bisa bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didukung oleh PT. Freeport Indonesia, Pertamina, BRI, BNI dan Pegadaian bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia, Yayasan Green Numa Nusantara, Kementerian Pendidikan, Wahana Visi Indonesia dan Universitas Advent Indonesia
Webinar tersebut bertajuk: “Solusi Efektif Pendidikan Nasional Era Pandemi COVID-19”. Kegiatan webinar tersebut dilaksanakan pada Selasa, 06 Oktober 2020 pukul 13.00-15.00 WIB via zoom dan dipimpin oleh Valentine Siagian sebagai Master of Ceremony dan Gracia Paramitha sebagai Moderator.
Acara tersebut turut serta menghadirkan pembicara inti, yaitu Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan Republik Indonesia (RI) dan Ganjar Pranowo selaku (Gubernur Jawa Tengah). Serta menghadirkan banyak pembicara ahli lainnya seperti Billy Mambrasar sebagai Staf Khusus Presiden sekaligus Duta SDGs Indonesia, Hetifah Sjaifudian sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lita Karubaba sebagai Senior Officer Dana Kemitraan PT. Freeport Indonesia dan Doseba T. Sinay sebagai CEO & Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia. Webinar tersebut diawali dengan kata sambutan dari Dr. B. D. Nainggolan, MPS selaku Rektor Universitas Advent Indonesia.
Menteri Pendidikan Republik Indonesia (RI), Nadiem Makarim menyambut baik Webinar BUMN Seri-4 sebagai langkah edukasi agar Indonesia terus bergerak maju. Dirinya mengatakan, meski ujian pandemi belum berakhir, api semangat dan sifat optimisme harus tetap dimiliki untuk saling menguatkan satu sama lain. “Kami mengapresiasi semangat dan kerja keras anak bangsa yang terus bergerak menghidupkan lilin-lilin pembelajaran di masa pandemi. Semangat itu yang terus menginspirasi Kemendikbud untuk terus menghadirkan akses pendidikan yang merata,” ungkap Nadiem.
Nadiem mengungkapkan, dirinya membuka peluang seluas-luasnya bagi tenaga pendidik untuk berkreasi dan berinovasi. Karena inilah saat yang tepat untuk pengajar mewujudkan merdeka belajar, merdeka berkreasi dan merdeka berinovasi. Melalui kegiatan webinar tersebut, Nadiem juga membuka kesempatan untuk semua pihak untuk memberikan masukan yang konstruktif guna memperkaya dan menciptakan metode belajar yang semakin efektif.
“Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak/Ibu tenaga pendidik yang setia mengabdi pendidik anak bangsa dengan sabar, aktif dan bijaksana. Mari terus berkarya untuk Indonesia maju.” tutup Nadiem Makarim.
Staf Khusus Milenial Presiden, Billy Mambrasar mengungkapkan, kehadiran Bapak Nadiem Makarim dan Ibu Hetifah Sjaifudian merupakan tepat adanya karena menjadi kolaborasi antara pihak eksekutif dan legislatif untuk menciptakan pembangunan pendidikan yang berakselarasi.
“Dampak Covid-19 ini terjadi di seluruh dunia terhadap pendidikan dan hampir seluruh sekolah menerapkan sistem daring. Maka, Jika kita tidak melakukan solusi yang benar, tentu akan menggagalkan bonus demografik yang terjadi. Daerah seperti tempat saya Berasal, yaitu Papua dan Papua Barat mengalami dampak yang parah. Saya rasa, kita harus melakukan hal-hal pragmatis, agar tidak terjadi ketimpangan kualitas manusia antar daerah” ungkap Billy.
Sebagai Duta DGs Indonesia, Billy merekomendasikan penggunaan anggaran yang tadinya di arahkan utk pembangunan infrastruktur fisik, di arahkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan berbasis digital. Selain itu, Billy juga memberikan rekomedasi solusi untuk menciptakan karakter bangsa yang terus berinovasi, untuk mendorong Indonesia berubah dari negara menengah, menjadi negara maju.
“Saya Sejalan dengan apa yang disampaikan Mas Menteri, bahwa seluruh elemen pendidikan di Indonesia dapat bahu membahu berkolaborasi untuk keluar dari krisis yang ada ini. Kita semua bekerja keras mendukung arahan Pak Presiden, untuk menyediakan pendidikan yang terbaik, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.” tutup Billy.(rls)