Dorong Pembangunan Pendidikan Papua, Stafsus Billy Mambrasar Banyak Belajar dari Ganjar Pranowo

0
JAKARTA,KLIKPAPUA.COM–Yayasan Kitong Bisa bersama Kementerian BUMN kembali menggelar Webinar BUMN Seri Ke-4 dengan mengusung tema “Solusi Efektif Pendidikan Nasional Era Pandemi Covid-19”, pada Selasa (06/10/2020) melalui zoom meeting.
Acara tersebut turut serta menghadirkan pembicara inti, yaitu Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta menghadirkan banyak pembicara ahli lainnya seperti Staf khusus presiden Billy Mambrasar, Wakil Ketua Komisi X DPRI RI Hetifah Sjaifudian,Senior Officer Dana Kemitraan PT. Freeport Indonesia Lita Karubaba dan CEO & Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia Doseba T. Sinay . Webinar tersebut diawali dengan kata sambutan dari Dr. B. D. Nainggolan, MPS selaku Rektor Universitas Advent Indonesia.
Sebagai pemimpin nomor satu sekaligus tokoh kunci Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, ditengah kasus Covid-19, kita harus maju apapun yang terjadi. Dirinya mengibaratkan jika daerah kita hujan dan disatu sisi kita harus sekolah, tentu kita dihadapkan oleh 2 pilihan yaitu tidak berangkat sekolah untuk tetap di rumah saja atau menunggu hujan reda yang tidak dapat diprediksi waktu berhentinya, sama halnya dengan kasus pandemi yang terjadi lebih kurang 7 bulan ini, tentu protokol kesehatan menjadi alat pelindung bagi masyarakat untuk terus bertahan hidup guna menciptakan pemuda yang tetap produktif dan bersinergi untuk saling menopang.
“Pendidikan harus tetap berjalan karena hal tersebut menjadi kunci pembangunan, yang mencakup kecerdasan dan pembangunan karakter. Maka dari itu, perlu ubah mindset baru tata kelola sekolah, ubah orientasi kerja generasi muda dan ubah cara dan budaya kerja masyarakat dengan cara yang luar biasa,” ujar Pak Ganjar.
Ganjar Pranowo telah membuka 7 sekolah di Jawa Tengah yang dijadikan uji coba secara bertahap dengan melakukan pembelajaran tanpa sekat dengan menanamkan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut menjadi strategi inovatif dan kebijakan terobosan untuk afirmasi anak usia sekolah dapat mengenyam pendidikan yang efektif.
“Saya pikir, ini hal yang mungkin dapat kita pertimbangkan untuk implementasikan, secara relevan dan kontekstual di misalnya Provinsi tempat saya Berasal,” ujar Billy Mambrasar yang adalah Putra Asli Papua itu. “Karena hasil pembelajaran tanpa sekat hasilnya cukup baik, maka saya melanjutkan simulasi tatap muka pada Oktober mendatang, dengan jumlah yang mengikuti simulasi berlajar tatap muka juga akan ditambah melalui pertimbangan status zonasi,” lanjut Ganjar Pranowo.
Dari hasil cukup baik tersebut melahirkan hasil kajian dan analisis yang menyatakan bahwa presentase pendapat siswa terhadap proses pembelajaran tatap muka terhadap keefektifan pembelajaran sebesar 70,5%, pengalaman belajar baru sebesar 98,8%, siswa dalam keadaan sehat sebesar 95,0% serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebesar 95%.
“Permasalahan yang terjadi sekarang bukan hanya menjadi wadah kritik habis-habisan, tetapi juga harus membangun solusi. Manusia memiliki sifat bertahan hidup dalam keadaan apapun, tentu didalamnya pasti ada sifat positif dan keinginan untuk terus membangun kembali sektor yang telah jatuh karena pandemi,” tambah Ganjar.
Staf Khusus Presiden sekaligus Duta SDGs Billy Mambrasar mengungkapkan, Pak Ganjar merupakan pemimpin ideal yang dapat menjadi magnet seluruh kalangan masyarakat untuk terus berpikir solutif dan transformatif. Billy menambahkan, meskipun uji coba pembelajaran tanpa sekat banyak protes dari masyarakat yang kontra karena satu dan dua hal, dengan segala kerendahan hatinya, Pak Ganjar dapat membuktikan bahwa setiap masalah memiliki kebijakan solusi yang efektif.
“Pak Ganjar merupakan pemimpin yang hebat. Saya pernah menghadiri acara di Semarang dan juga turut menghadiri Pak Ganjar, pesertanya sebanyak 1.500 milenial dan semuanya membawa produk UMKM masing-masing. Di kesempatan tersebut, saya belajar dan akhirnya terinspirasi untuk mengimplementasikan hal yang sama di Papua” ucap Billy menyapa Pak Ganjar.
Pemuda asli Papua yang tengah studi di Universitas Harvard ini mengemukakan pendapatnya mengenai pendidikan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan pesat. Selain itu, Indonesia juga mengalami bonus demografik penduduk usia produktif yang mayoritas berasal dari milenial.
Perkembangan signifikan ini meliputi Human Development Index (HDI) Indonesia, ukuran ekonomi, tingkat penetrasi internet tertinggi hingga tercepat di dunia dan bonus demografi. Akan tetapi masih terjadi ketimpangan, dan Billy menekankan ketimpangan khususnya di Provinsi dimana dia Berasal, yaitu Papua. “Saya ingin agar tidak ada ketimpangan kedepannya, Papua harus kita akselerasi pembangunan Pendidikanya”, Ujar Putra asli Saireri tersebut.
Dalam upaya mendorong Indonesia menjadi negara maju kita harus fokus pada pragmatisme untuk berkolaborasi membentuk inovasi. Beberapa hal tersebut diantaranya fokus pada ke usia mereka yang transmisi ke dunia kerja, agar tidak terjadi penumpukan pengangguran.
Covid-19 memang membuat kendala yang sama di semua negara yaitu bidang pendidikan. Melihat hal ini Presiden Jokowi mengatakan pembangunan SDM yang kerja keras, dinamis, dan terampil, serta meguasai pengetahuan teknologi harus terus menjadi fokus prioritas bagi negara kita,” ungkap Billy.(rls)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.