Desa Bomaki Dipersiapkan SKK Migas-KKKS Pamalu untuk Usaha Ekowisata Berkelanjutan di Hari Menanam Pohon

0
keterangan Foto dimulai dari kiri - Kanan: Ketua SorSilai Simon Lolonlun, Toko Agama Khatolik Frater Jeko, Direktur Utama PDAM, Ronny The, Perwakilan SKK Migas Pamalu Dolmince Karsau, Kepala Dinas Pertanian Jimmi Watumlawar, Wakil Danyon 734 Satria Nusa Samudra, Mayor Endra Nasution, Kepala Dinas Lingkungan hidup Cristianus Fatlolon, Kepala Staf Kodim 1507 Saumlaki Mayor Infantri Muhamad Bahri, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Didimus Ranolat, Perwakilan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Sekretaris Desa Bomaki Frederikus Kundre, Pembina Yayasan SorSilai Felisianus Mitakda.

MALUKU,KLIKPAPUA.com— Bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 25 September 2015, para pemimpin dunia yang berkumpul telah menyepakati adanya agenda bersama untuk mengupayakan pencapaian Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (Suistainable Development Goal’s – SDG’s)  sebagai kesepakatan gerakan bersama untuk pembangunan global yang berkelanjutan.

Sejalan dengan gerakan tersebut, sebagai bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM), bersama seluruh KKKS wilayah Papua dan Maluku (Pamalu), SKK Migas ingin terus mengupayakan pencapaian Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (SDG’s) melalui PPM bidang Lingkungan khususnya pada Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

SKK Migas – KKKS Pamalu melakukan penanaman pohon agroforestri sebagai bagian dari rencana mendorong hadirnya unit unit usaha kreatif Ekowisata di Desa Bomaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk nantinya dapat menuju sasaran keberlanjutan SDG’s  terutama No. 13 yakni Penanganan Perubahan Iklim , No. 15. keberlanjutan ekosistem darat, dan diharapkan turut membantu mewujudkan tujuan No. 11 yaitu Kota dan Pemukiman yang berkelanjutan, serta nantinya turut menyasar tujuan No 1.

Bertepatan dengan rencana hari menanam pohon Indonesia, yang dirayakan pada setiap tanggal 28 November, SKK Migas-KKKS Pamalu yang didukung oleh Mitra kerja lingkungan yang berada di Saumlaki, Yayasan Sor Silai, mulai menginisiasi pembersihan lahan yang akan dipersiapkan sebagai rencana lokasi ekowisata hasil tanaman perkebunan buah buahan, bekerja sama dengan pemilik lahan Felisianus Mitakda, yang juga merupakan pendiri dan ketua pertama Yayasan Sor Silai pada lahan seluas 2 Hektar.

Lokasi penanaman hingga sebanyak 1.800 pohon tanaman agroforestri terletak diatas bukit, namun berdekatan dengan pemukiman penduduk dan terlalui jaringan air PDAM yang dimiliki Kapubaten, sehingga dapat mempermudah proses perawatan tanaman perkebunan tersebut oleh para Masyarakat Pengerak Usaha (MPU) yang telah diberikan pembinaan dan pendampingan secara berkala.

Para MPU, yang merupakan masyarakat di sekitar lokasi turut diberdayakan bersama sama, untuk mewujudkan hadirnya lokasi lokasi Ekowisata di kemudian hari, karena bibit bibit tanaman yang telah ditanam merupakan bagian dari telah hadirnya Bank Bibit SKK Migas – KKKS yang dikelola oleh Yayasan Sor Silai, untuk dipinjamkan kepada unit unit usaha perkebunan.

Selain nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh MPU sebagai bagian dari program adopsi tanaman, yang adopsinya bisa ditawarkan kepada para tamu wisatawan, tanaman yang dipinjamkan tersebut diharapkan dapat dikembalikan oleh para MPU dalam bentuk cangkokan/penyemaian lainnya, setelah MPU memperoleh manfaatnya, untuk menjaga tetap tersedianya bibit bibit tanaman produktif di Bank bibit.

Dalam proses persiapan lahan hingga tertanamnya sebanyak 200 pohon Alpukat, 200 pohon Nangka, 100 pohon Cacao, dan akan secara bertahap akan dilanjutkan dengan 500 pohon Cacao, 150 pohon Jeruk  Selwasa, 100 pohon Alpukat, 250 pohon Nangka, 100 pohon Pepaya California, 100 pohon Mangga, dan 100 pohon Lemon Cina, merupakan proses yang didukung oleh aparatur pemerintahan Kabupaten, Kodim 1507, tokoh masyarakat,  tokoh agama dan civitas akademika yang ada di Saumlaki.

Bentuk dukungan tersebut dapat terlihat pada giat penanaman,Rabu (30/11/2021) yang dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan hidup, yang mewakili Bupati Kepulauan Tanimbar,  Cristianus Fatlolon,Direktur Utama PDAM, Ronny The, Kepala Staf Kodim 1507 Saumlaki, Mayor Infantri Muhamad Bahri, Wakil Danyon 734 Satria Nusa Samudra, Mayor Endra Nasution, Kepala Dinas Pertanian Jimmy Watumlawar, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan, Didimus Ranolat, Kepala Desa Bomaki diwakili Sekretaris Desa Bomaki Frederikus Kundre, Pembina Yayasan SorSilai Felisianus Mitakda, Ketua LSM Pita, Jeklin Sileti.

Ketua Yayasan Sor Silai, Simon Lolonlun dalam laporannya menyampaikan bahwa pohon mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga kestabilan air bawah tanah, cegah polusi, banjir dan pemanasan global. Selain itu manfaat penanaman pohon ini adalah untuk pemerataan distribusi bahan pangan dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui taman ekowisata desa.

Disampaikan bahwa sejak tahun lalu, Yayasan Sor Silai telah mendapat kepercayaan dari SKK Migas KKKS untuk melakukan pembibitan 5000 pohon, dan 3000 anakan pohon yang telah siap, akan ditanam. “Untuk tahap kedua, akan dilakukan penanaman di wilayah sumber air desa Bomaki. Kami telah bekerja sama dengan PDAM, didukung oleh TNI AD, Kodim dan Bataliyon untuk melakukan penghijauan pada pekan pertama Desember 2021.”, ungkap Lolonlun. Rencana penanaman tanaman penghijauan di lokasi sumber air Bomaki adalah sebanyak 1300 anakan tanaman, antara lain 400 pohon Mahoni, 700 pohon Trambesi, dan 100 pohon Glodokan Tiang.

Sementara itu Staf Senior Perwakilan SKK Migas Pamalu, Dolmince Karsau, yang terbang dari Sorong setelah melakukan kegiatan penamanan pohon agroforestry di 4 daerah operasional migas di Propinsi Papua Barat pada hari sebelumnya, juga menyampaikan harapannya  agar pelaksanan kegiatan PPM ini tidak berhenti hari ini saja, tetapi dapat terus secara berkelanjutan diteruskan perawatannya hingga tercapainya cita cita masyarakat yang dapat berkebun secara mandiri, sehingga dapat membagikan manfaat berkelanjutannya bagi generasi masa depan anak dan cucu.

Program Pengembangan Masyarakat yang dilakukan oleh SKK Migas bersama para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah program yang secara rutin dilakukan setiap tahunnya, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial kehadiran industri hulu migas untuk tetap menjaga kelestarian alam. Adapun diharapkan kegiatan ini dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan atau memiliki multiplier effect antara lain memunculkan potensi desa wisata dari taman ekowisata, peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat melalui penjualan tanaman buah produktif, dan kelestarian lingkungan hidup.(rls/bm)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.