Diduga Sakit,Kakek Suyuti Meregang Nyawa Seorang Diri di Dalam Kamarnya

0
BINTUNI,KLIKPAPUA.COM–Warga kilometer 2 digegerkan dengan penemuan mayat seorang kakek yang meninggal di dalam kamar. Dia adalah M Suyuti pria kelahiran Rembang 56 tahun lalu yang menumpang tinggal di kediaman milik Yohanes Samaduda. warga kilometer 2 depan Tower Telkom kota Bintuni.
Menurut Kapolres Teluk Bintuni AKBP Hans Rohmatullah Irawan SIK, melalui Kapolsek Bintuni AKP Herman, Rabu (11/3/2020) kronologi kejadian kasus penemuan mayat ini, berawal dari laporan pemik rumah Yohanes Samaduda, pada Selasa 10 Maret lalu, sekitar pukul 06.00 WIT, saksi memanggil dan mengetuk kamar korban dengan tujuan untuk menawarkan nasi dan sayur kepada korban, namun tidak ada jawaban,  sehingga saksi mengambil kotak kayu untuk memanjat agar dapat melihat ke kamar korban melalui celah pintu.
Setelah melihat dari atas pintu, saksi melihat korban masih tertidur di atas kursi dengan posisi menghadap ke atas, kemudian saksi memanggil saksi lainnya dan warga di sekitar rumah untuk membantu mendobrak pintu, karena melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, lalu melaporkan hal tersebut ke Polsek Bintuni.
Herman menuturkan dugaan sementara, almarhum meninggal dunia karena sakit jantung yang diderita cukup lama, hal ini karena dari hasil olah TKP, ditemukan sejumlah obat-obatan untuk penyakit jantung serta sejumlah resep dokter di dalam kamar tersebut.
“Dari hasil olah TKP, ditemukan di dalam kamar korban ada banyak bekas obat untuk penyakit jantung, yang selama ini pernah menjalani perawatan di rumah sakit, ada petunjuk resep dokter, jadi kita bisa simpulkan semenyata bahwa korban meninggal karena sakit,” ujar Herman.
Diketahui korban,  tidak memiliki keluarga sama sekali di Bintuni, melainkan hanya seorang diri dan sudah tinggal di kediaman Yohanes Samaduda selama 25 tahun sejak 1995. Pihak pemilik kos juga mengatakan korban tak pernah berkomunikasi dengan pihak keluarga, karena tak memiliki sanak saudara akhirnya jenazah korban dimandikan di Masjid Almunawarah kota dan dimakamkan di pemakaman umum Kota Bintuni, Selasa siang.
“Kami pihak polsek sudah mencoba melakukan komunikasi dengan Ketua Paguyuban Wong jowo (Pakuwodjo)  untuk mengetahui keluarga koraban, namun Ketua Pakuwodjo sendiri menyatakan korban tidak pernah melakukan silaturahmi maupun berkunjung ke warga Jawa lainnya,” katanya.(at/bm)

Editor: BUSTAM



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.