Wabup Apresiasi Bumdes Udapi Hilir yang Membangun Pabrik Tepung Tapioka

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengapresiasi pengurus Bumdes Kampung Udapi Hilir, Distrik Prafi, yang dinilai berhasil membangun desa.
Salah satu wujud nyata yang dihasilkan, mereka berhasil merakit mesin pabrik tepung tapioka. “Dan saya berharap pabrik ini dapat beroperasi secara maksimal, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Warpramasi,” kata Wabup saat membacakan sambutan Bupati saat meresmikan pabrik tapioka dan penandatanganan MOU Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Bumdes, di Kampung Udapi Hilir, Kamis (27/2/2020 ).
Wabup mengaku sangat bangga dengan ide gagasan, pengerjaan serta pembiayaan yang semua dilakukan oleh anak-anak muda Kampung Udapi Hilir, dengan memanfaatkan barang-barang bekas daur ulang.
“Hari ini adalah sejarah baru pembinaan pemerintah kampung di mana kampung telah membuktikan diri mampu membangun kampungnya sendiri dengan mendirikan badan usaha milik desa atau kampung dengan mendirikan pabrik tepung tapioka,“ ujar Edi Budoyo.
Wabup berharap bumdes (bumkamp) mampu mencapai tujuan pendiriannya yaitu meningkatkan kesejahteraan warga melalui unit usahanya yang mengharapkan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dan memberikan kontribusi pendapatan asli kampung, mengurangi angka pengangguran di kampung.
“Saya juga mengingatkan kepada kepala kampung untuk serius memberikan dukungan bagi perkembangan bumdes, untuk memberikan penyertaan modal yang proposional sesuai dengan rencana usaha yang diajukan oleh pengurus bumdes,” harapnya.
Direktur Bumdes Bangun Asanyar Sukatno mengatakan pendirian pabrik ini berawal dari diskusi-diskusi kecil kelompok pemuda di kampung tersebut.
“Pembangunan pabrik tepung tapioka ini memakan waktu kurang lebih tiga tahun, dari anggaran tahun 2016- 2019 dengan menggunakan dana desa yang diserahkan kepada Bumdes sebesar Rp 290 juta, pada tahun 2018  kampung kami mendapat predikat kampung terbaik se Papua Barat, sehingga kami mendapat apresiasi dari kementerian desa  sebesar Rp 150 juta, sehingga pembangunan pabrik kami lanjutkan  dan selesai seperti yang bapak, ibu lihat saat ini,“ ungkap Sukatno dalam laporannya.
Lanjut Sukatno mengatakan saat ini pihaknya masih kekurangan alat penepung, sebagai proses akhir sebelum pengemasan serta gudang. “Kalau tepung yang sekarang kami produksi sudah bisa di pasarkan, tapi hanya melalui home industri, seperti pabrik bakso, pabrik kerupuk, maupun sukro. Jadi kalau ingin kami pasarkan ke toko harus sudah berupa tepung yang dihaluskan, untuk itu kami masih kekurangan alat penepung dan gudang, “ katanya.
Peresmian pabrik tapioka turut dihadiri anggota DPD-RI Dapil Papua Barat, Yance Samonsabra, Kepala Balai Latihan Masyarakat Papua dan Papua Barat Dominggus Rumadas, Forkopinda, serta instansi terkait.(aa/bm)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.