Torang Locavore 2025: Strategi BI Papua Barat Kendalikan Inflasi Lewat Pangan Lokal

0
Arif Rahadian, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat memberikan penghargaan kepada Desa Wisata Peduli Inflasi. (foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Melalui kegiatan Torang Locavore 2025, Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat mendorong penguatan ketahanan pangan lokal sebagai strategi untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi daerah.

Kegiatan bertema “Penguatan Ketahanan Pangan Lokal sebagai Strategi Pengendalian Inflasi Daerah” itu digelar, Jumat (31/10/2025), di salah satu pusat perbelanjaan di Manokwari.

Program ini merupakan bagian dari langkah BI Papua Barat bersama pemerintah daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam membangun kesadaran masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi produk pangan lokal.

Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Arif Rahadian mengatakan, perlambatan ekonomi Papua Barat pada triwulan II 2025 bukan pertanda pelemahan, melainkan akibat proses normalisasi di sektor migas yang selama ini berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah.

“Ekonomi Papua Barat tetap stabil. Perlambatan lebih disebabkan oleh normalisasi operasional LNG yang menyumbang hingga 90 persen terhadap perekonomian daerah,” jelas Arif.

Ia menegaskan, inflasi Papua Barat masih berada dalam kisaran target nasional, yakni 2,5 persen ±1 persen, berkat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan TPID melalui berbagai langkah konkret dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Lebih lanjut, Arif menjelaskan, BI terus memperkuat implementasi peta jalan pengendalian inflasi 2025–2027 yang berfokus pada empat pilar 4K yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi efektif.

Menurutnya, Torang Locavore 2025 merupakan bagian dari pilar keempat, yaitu komunikasi efektif, untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mencintai dan mengonsumsi produk pangan lokal.

“Istilah Locavore berarti mencintai pangan lokal. Kalau masyarakat lebih banyak mengonsumsi produk petani lokal, maka pasokan lebih terjamin, harga stabil, dan ketahanan pangan meningkat,” ujarnya.

Kegiatan ini juga melibatkan pelajar SMA/SMK dan kelompok dasawisma melalui program ESENSI (Edukasi Kebanksentralan dan Stabilitas Harga) serta SALIN (Sekolah dan Desa Peduli Inflasi).

Peserta mendapatkan pembekalan tentang pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang bermanfaat bagi kebutuhan keluarga sekaligus mendukung pengendalian inflasi.

Sementara itu, Asisten II Sekda Papua Barat, Melkias Werinussa, yang membacakan sambutan Gubernur, menyampaikan secara tahunan, inflasi mencapai 1,02 persen (yoy) dan masih tergolong terkendali.

“Meski inflasi relatif rendah, tantangan kita adalah menjaga stabilitas harga pangan agar kesejahteraan petani dan produsen lokal tetap meningkat,” ujar Melkias.

Ia juga mengapresiasi langkah BI Papua Barat yang mengedepankan edukasi dan pemberdayaan masyarakat melalui Torang Locavore 2025.

“Pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Pada puncak Locavore itu, BI Papua Barat memberikan penghargaan kepada Desa Wisata Peduli Inflasi, Sekolah Peduli Inflasi, serta business matching pembiayaan bagi sejumlah mitra strategis guna memperkuat ekosistem pangan lokal di Papua Barat. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses