Anggota MRPB dari Kaimana Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih 

0
Martina Sawi, Sekretaris Pokja Perempuan MRPB. (foto: Laurens/klikpapua)

KAIMANA,KLIKPAPUA.com– Anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Martina Sawi, menyoroti tindakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua yang memusnahkan mahkota Cenderawasih dengan cara dibakar.

Menurutnya, langkah yang dilakukan BBKSDA Papua tersebut, yang sempat viral di media sosial pada, Senin (23/10/2025), dinilai melecehkan dan melukai hati masyarakat Papua.

“Burung Cenderawasih merupakan simbol identitas budaya, jati diri, dan inspirasi seni karena keindahan bulunya bagi masyarakat Papua,” ujar Martina kepada klikpapua.com, Rabu (23/10/2025).

Martina menegaskan, mahkota Cenderawasih bukan sekadar aksesori, tetapi memiliki makna mendalam tentang kehidupan dan kebiasaan masyarakat Papua di tanahnya sendiri.

Ia menjelaskan, burung Cenderawasih diibaratkan sebagai perempuan Papua yang mengandung, melahirkan, dan bekerja di kebun untuk membesarkan anak-anak Papua.

“Sedangkan burung Kasuari diibaratkan sebagai laki-laki Papua yang kuat dan mampu melindungi keluarga, suku, dan negerinya,” tambahnya.

Sebagai Sekretaris Pokja Perempuan MRPB, Martina menyatakan bahwa pembakaran mahkota Cenderawasih telah menyinggung nilai-nilai budaya dan martabat perempuan Papua.

“Mahkota Cenderawasih merupakan simbol keindahan alam dan nilai budaya kami. Ketika dibakar seperti itu, kami perempuan Papua merasa terluka dan tidak dihargai,” tegasnya.

Ia berharap seluruh pemangku kepentingan dapat melihat persoalan ini secara bijak, dengan mempertimbangkan aspek budaya dan nilai-nilai masyarakat adat.

“Pembakaran mahkota Cenderawasih menyangkut budaya dan harga diri kami sebagai orang Papua,” pungkas Martina. (lau)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses