MANADO,KLIKPAPUA.com– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara kembali diterpa gejolak internal. Adrianus R. Pusungunaung (ARP), Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan, mengambil langkah mengejutkan dengan berpaling dari kepemimpinan Voucke Lontaan dan menyatakan dukungan penuh kepada Kongres Luar Biasa (KLB) PWI, yang menetapkan Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI periode 2023-2028.
Tak hanya itu, Adrian juga menegaskan dukungan terhadap Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau, yang berada di bawah kendali Zulmansyah.
Sikap ini sekaligus menunjukkan penolakannya terhadap HPN di Kalimantan Selatan, yang digelar oleh kubu Hendry Ch. Bangun.
Namun, yang paling menghebohkan adalah dukungan terbuka Adrian terhadap Surat Keputusan (SK) Nomor 134-PGS/A/PP-PWI/II/2025 yang dikeluarkan oleh PWI Pusat.
SK ini menetapkan Vanny Loupatty sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sulut dan Ardison Kalumata sebagai Plt Sekretaris untuk sisa masa bakti 2021-2026.
“Saya siap mengawal dan mengamankan SK tersebut, apa pun konsekuensinya,” tegas Adrian pada Minggu (2/3/2025).
Keputusan Adrian langsung mengguncang komunitas pers Sulawesi Utara.
Pasalnya, selama ini ia dikenal sebagai pendukung setia Voucke Lontaan.
Bahkan, dalam Konferensi Provinsi PWI Sulut, ia disebut-sebut sebagai “kingmaker” yang memainkan peran penting dalam kemenangan Voucke atas Aswin Donald Lumintang.
Kini, Adrian justru memberikan dukungan penuh kepada Vanny Loupatty, wartawan senior yang akrab disapa Maemosa.
Perubahan drastis ini menimbulkan pertanyaan besar: Apa yang membuat Adrian meninggalkan Voucke? Hingga saat ini, ia belum mengungkapkan alasan konkret mengenai pergeseran sikapnya.
Meski keputusannya menuai pro dan kontra, Adrian tetap menyerukan agar anggota PWI Sulut menjaga soliditas.
“Saya tidak bisa memaksa siapa pun untuk mengikuti langkah saya. Itu adalah hak teman-teman. Tapi yang pasti, mari kita jaga marwah organisasi kita yang tercinta ini.”
Ia juga mengingatkan bahwa perbedaan dalam organisasi tidak boleh merusak hubungan personal.
“Di dalam organisasi, kita berteman dengan peran dan tanggung jawab. Di luar organisasi, kita tetap berteman dengan hati dan kejujuran,”tuturnya.(rls/red)