Gandeng PWI Papua Barat dan RRI Manokwari, SMP Yapis Manokwari Gelar Bimtek Jurnalistik dan Pengelolaan Podcast

0
Kepala SMP Yapis Manokwari, H.Naharuddin saat memberikan arahan kepada peserta Bimtek Podcast, Senin (23/12/2024) di ruang Perpustakaan SMP Yapis Manokwari.(Foto: Ist)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—10 siswa/i didampingi tiga guru pembimbing SMP Yapis Manokwari mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Podcast, Senin (23/12/2024) di ruang Perpustakaan SMP Yapis Manokwari.
Sebelum pengoprasikan Podcast, sekolah tersebut memberikan pembekalan kepada siswanya, dengan menyuguhkan materi dasar-dasar jurnalistik, praktek menulis berita, materi host dan penggunaan (pengoperasian) alat Podcast.
Kegiatan yang akan berlangsung dua hari ini mengandeng PWI Papua Barat dan LPP RRI Manokwari. Hadir langsung Ketua PWI Papua Barat, Bustam dan Kepala LPP RRI Manokwari, Sulistiyanto Istifarulah.
Ketua PWI Papua Barat, Bustam saat menyajikan materi jurnalistik dasar kepada pengelola Podcast SMP Yapis Manokwari.
Kepala SMP Yapis Manokwari, H.Naharuddin mengatakan, sebelum menghadirkan Podcast, pihaknya melakukan tiga tahapan, yakni menyiapkan ruangan khusus, pengadaan alat dan personil.
“Untuk personil baik guru dan siswa hari ini kita siapkan untuk menjadi pengelola Podcast, sehingga dengan anggaran yang cukup lumayan ini, harapannya bisa bermanfaat untuk kepentingan informasi terkait apa yang dilaksanakan oleh SMP Yapis ke masyarakat,” katanya.
Sebagai sekolah swasta, lanjut Naharuddin, SMP Yapis berikhtiar bahwa kegiatan-kegiatan positif dari sekolah, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menyekolahkan akan mereka di sekolah tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan agar personil pengelolah Podcast SMP Yapis dapat melaksanakan tugas dengan baik. “Kita kuatir anggaran pengadaan Podcast yang cukup besar, tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Untuk personil 10 siswa yang dilibatkan, direkrut dari pengurus Osis, dan diambil dari masing-masing kelas, yang dinilai komunikatif dan aktif di kelas.
“Anak-anak didampingi tiga guru, karena anak-anak tidak bisa langsung meng-upload, tetapi harus melalui proses editin, sehingga yang sampai di masyarakat, benar-benar sudah siap tayang sesuai kaidah-kaidah jurnalistik,” jelasnya.(red)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.