MANOKWARI,KLIKPAPUA.com – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Abdul Fatah, menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMA Taruna Kasuari Nusantara.
Abdul Fatah menyayangkan pernyataan tersebut dan memberikan klarifikasi terkait pengelolaan anggaran di sekolah tersebut.
Menurut Abdul Fatah, Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat telah memberikan wewenang yang cukup kepada pihak sekolah dalam menyusun anggaran.
Ia menegaskan bahwa pernyataan yang menyebutkan sekolah hanya mengelola anggaran sebesar Rp2 miliar dari total Rp 27 miliar tidaklah tepat. Anggaran sebesar Rp 2 miliar yang dikelola oleh sekolah merupakan dana operasional, dan menurut Abdul Fatah, jumlah tersebut sudah cukup besar untuk ukuran sebuah SMA.
Lebih lanjut, Abdul Fatah menjelaskan bahwa penyusunan anggaran Rp2 miliar tersebut dilakukan oleh pihak sekolah, sementara Dinas Pendidikan hanya menginput anggaran tersebut ke dalam rencana kerja (renja).
Selain itu, ada anggaran tambahan sebesar kurang lebih Rp600 juta yang diperuntukkan bagi penerimaan peserta didik baru, sehingga total anggaran yang dikelola oleh sekolah mencapai hampir Rp2,6 miliar.
Abdul Fatah juga menegaskan bahwa dari total Rp27 miliar, terdapat alokasi untuk belanja modal, pembangunan gedung, kelengkapan siswa, pemeliharaan gedung, serta kebutuhan makan siswa.
Pengelolaan belanja modal dan pemeliharaan gedung tersebut berada di bawah wewenang Dinas Pendidikan, bukan pihak sekolah.
Ia juga menjelaskan bahwa mekanisme pengelolaan anggaran sudah sangat jelas, di mana anggaran di atas Rp1 miliar harus melalui proses tender, sementara pengadaan langsung berlaku untuk anggaran di bawah Rp 1 miliar. Sebagai contoh, Abdul Fatah menyebutkan bahwa belanja hibah untuk pembangunan gedung laboratorium teknik sipil dan pertanian di Universitas Papua (UNIPA) yang mencapai Rp6 miliar lebih, dikelola oleh dinas melalui proses tender, bukan oleh pihak penerima hibah.
Saat ini, lanjut Abdul Fatah, Dinas Pendidikan tidak dapat mengeluarkan anggaran tambahan, karena anggaran harus diprogramkan dengan baik dan tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba.
Untuk tahun anggaran berikutnya, penyusunan anggaran untuk SMA Taruna Kasuari Nusantara harus melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta guru-guru, guna memastikan kebutuhan sekolah selama satu tahun berjalan dapat terpenuhi dengan baik. Semua bentuk bantuan, tegasnya, harus disertai dengan surat keputusan (SK), dan tidak dapat dikeluarkan begitu saja.
Abdul Fatah juga menyampaikan bahwa sebagai pimpinan, dirinya beserta jajaran akan hadir dalam rapat-rapat yang diadakan oleh pihak sekolah, atau setidaknya akan mengirimkan perwakilan apabila tidak bisa hadir secara langsung.(aa)