MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Komunitas Ketapang dive Manokwari sayangkan insiden kapal KM Mitra Mulia yang menabrak terumbu karang di Teluk Doreri, Manokwari pada Minggu (17/9/2023).
“Ini terjadi sudah dua kali. Kami minta dinas terkait serius melihat persoalan ini. Akibat tabrakan dampak kerusakan terumbu karang sangat parah sekali,” kata Ketua Komunitas Ketapang Dive Manokwari, Alexander Sitanala, ketika dihubungi via ponsel, Selasa (18/9/2023).
Dia menegaskan, kasus ini tengah ditangani Polairud Polresta Manokwari. Harus di proses lanjut. “Jadi tidak ada toleransi lagi, lantaran sudah 2 kali kejadian kapal menabrak terumbu karang di perairan laut Doreri Manokwari,” tegasnya.
Menurutnya, hasil investigasi di lapangan, kedalaman ketika air surut dengan kedalaman 2 meter lebih itu di posisi depan saja. Sedangkan kerusakan karang tersebut 80 meter. “Jadi setelah kita ukur kerusakan karang panjang lebih 80 meter. Itu kita belum ambil secara keseluruhan lantaran kapal masih terkandas,” ujarnya. “Pihak yang melakukan perhitungan kerusakan karang nanti dari akademisi dari Unipa,” tambahnya.
Alexander menuturkan, atas insiden tersebut, diduga ada kelalaian dari nahkoda kapal. “Saya sempat naik ke kapal dan tanyakan hal tersebut kenapa ini bisa terjadi. Mereka sampaikan ada eror sistem. Bukan dari akibat cuaca buruk, tidak, malam itu saya cek gunakan perahu cuaca, teduh. Akibat gangguan sistem, itu sampaikan langsung oleh Kapten,” ujar dia.
Ia mengaku, salah satu lampu merah menara tidak menyala. Apakah itu penyebab sehingga kapal tersebut menabrak terumbu karang itu. “Ini kita pertanyakan kenapa rambu rambu ini tidak hidup. Karena kejadian tabrak karang sudah 2 kali terjadi, pemerintah harus melihat ini serius, agar ke depan tidak lagi seperti ini,” tutur Alexander.
Dikatakan, untuk melakukan transplantasi terumbu karang, butuh waktu dan proses lama. Hampir 10 tahun lebih karang itu tumbuh bagus sempurna. Apalagi jenis karang api, butuh proses yang lama. “Butuh proses perawatan secara intensif lagi. Kalau karang sudah rusak seperti ini mulai dari awal melakukan transplantasi karang lagi,” katanya.
Kerusakan karang akan berdampak pada kerusakan ekosistem di dasar laut. Dan perairan ini salah satu spot penyelaman, yang pernah di kunjungi oleh wisata Dermak, dimana pesawat Kanauba berada tidak jauh dari lokasi kejadian tersebut. “Itu sekitar 5 hingga 10 meter salah satu spot. Dengan kejadian ini sangat merugikan kami sebagai komunitas Ketapang Dive Manokwari yang sering melakukan aktivitas penanaman terumbu karang,” pungkasnya. (ar)