SORONG,KLIKPAPUA.com–SKK Migas, Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) Subholding Upstream, dan Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Sorong Subholding Commercial & Trading, mensosialisasikan aspek health, safety, security, dan environment (HSSE) kepada warga dan pemangku kepentingan di sekitar area operasi (ring satu) pada Rabu (17/5/2023).
Secara khusus, sosialisasi ditujukan kepada warga dan pemangku kepentingan yang tinggal berdampingan dengan Loading Terminal PEP Papua dan Fuel Terminal Sorong Pertamina Patra Niaga.
Sosialisasi diawali dengan pengenalan tata nilai BUMN yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Sosialisasi dilanjutkan dengan penyampaian materi segitiga api, pengenalan zonasi area operasi berdasarkan potensi resiko, kelengkapan sarana penanggulangan keadaan darurat (PKD), dan prosedur yang dijalankan apabila terjadi keadaan darurat.
Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menjelaskan bahwa sebagai salah satu tindak lanjut kejadian di Integrated Terminal Jakarta – Plumpang, untuk menghindari terjadinya _Major Accident Hazard_, dan meminimalisir potensi dampak kejadian ekskalasi menjadi besar, maka diperlukan sinergi antara Pertamina dengan warga ring satu dan berbagai pihak stakeholder TNI, POLRI, dan instansi terkait, untuk bersama – sama meningkatkan kewaspadaan terhadap aspek Health, Safety, Security dan Environment. Diawali dengan kegiatan Sosialisasi, agar warga paham akan potensi bahaya terutama pada area di sekitar _buffer zone_ Pertamina.
Manager Papua Field Muslim Nugraha menjelaskan sosialisasi merupakan salah satu cara Pertamina untuk menjaga keselamatan dan keamanan area operasi serta melindungi lingkungan dan masyarakat yang tinggal berdampingan.
“Sosialisasi ini diharapkan membangun komunikasi dan menciptakan trust dengan pemangku kepentingan, bahwa dalam kinerjanya Pertamina mengedepankan aspek HSSE. Di samping itu, diharapkan terbentuk sikap saling peduli antar pihak di dalam menjaga aset-aset yang dikategorikan sebagai Objek Vital Nasional. Gangguan terhadap Objek Vital Nasional tentunya akan berdampak secara luas kepada pemangku kepentingan termasuk warga Sorong,” ungkap Muslim.
Kepala Distrik Sorong Kota Yustinus Hosyo menyambut baik sosialisasi yang dilaksanakan SKK Migas dan Pertamina Sorong. “Kami berterima kasih atas kepedulian Pertamina terhadap keselamatan warga kami, yang tinggal dan beraktivitas berdampingan dengan fasilitas Pertamina. Harapannya, pertemuan hari ini bisa ditindaklanjuti dengan pelatihan secara rutin yang melibatkan unsur Muspika dan masyarakat, agar Muspika dan masyarakat terbiasa dan terlatih dalam menghadapi keadaan darurat. Apabila ada warga kami yang melanggar zonasi yang ditetapkan Pertamina, agar berkoordinasi dengan Muspika dan melayangkan teguran kepada warga yang beraktivitas di area-area yang tidak semestinya,” ujar Yustinus. (rls)