LELAKI dengan kopi adalah sepasang jodoh yang sulit dipisahkan. Coba lihatlah semua hal yang berkaitan dengan kopi, hampir 100 persen laki-laki. Palang utama kopi adalah barista, dan Q Grader semua laki-laki.
Lama saya bertanya, kenapa mayoritas lelaki, termasuk peminum, pecinta, dan penikmat kopi. Dari awal saya menduga, pasti bukan tanpa alasan. Seperti misalnya kita bertanya, kenapa hampir semua wanita menyukai coklat?
Dikabarkan, manusia itu memiliki sektar 10.000 syaraf perasa. Tuhan merancang makhluknya memiliki ribuan syaraf itu untuk mengenali empat rasa utama. Manis dan asin pada ujung lidah kita, sedangkan asam (kecut) pada sisi lidah kanan atau pun kiri. Sedangkan rasa pahit di bagian belakang. Ternyata, ada penemuan baru yakni rasa kelima yakni rasa lemak.
Wanita memiliki indra pencecap dan penciuman lebih baik. Artinya, untuk rasa manis dan asin, wanita lebih sensitif. Sedangkan untuk rasa asam, dan pahit, syaraf lelaki lebih baik dari wanita.
Sensitivitas Lidah
Data penelitian memperlihatkan sekaligus memberi jawaban paling rasional atas pertanyaan saya. Juga menjelaskan, kenapa wanita adalah pencicip masakan yang handal. Masakan yang enak itu diukur dari seberapa manis, dan seberapa asin. Sedangkan kopi diukur dari seberapa asam, dan seberapa pahit. Sedangkan rasa manis dari kopi didapatkan beberapa saat setelah kopi diminum.
Tetapi, kenapa Chef di dunia jumlah terbesar juga laki-laki. Ketika berbicara tentang bintang Michelin, ceritanya memburuk; dengan hanya 10 dari 172 restoran berbintang Michelin di Inggris yang menampung koki kepala wanita.
Krisis nyata dalam industri ini jatuh pada reputasi. Sebagai masyarakat, kita menderita konflik bahwa perempuan memiliki bakat kuliner yang bereputasi baik, tetapi ketika mereka mengejar karir profesional dalam bakat seperti itu, konsensus umum turun drastis.
Ada gagasan yang secara historis tertanam dalam budaya kita – yang didirikan oleh para profesional kuliner dan pengunjung – bahwa industri ini didominasi laki-laki karena suatu alasan.. Ada orang yang berpikir bahwa pria memiliki keterampilan, bakat, dan ketahanan untuk bertahan dari tekanan dan kesulitan dapur profesional, sedangkan wanita tidak.
‘Bapak masakan Prancis’, Fernand Point, mewujudkan ideologi ini, dengan menyatakan bahwa “hanya laki-laki yang memiliki teknik, disiplin, dan hasrat yang membuat memasak secara konsisten menjadi seni.”
Ada alasan yang sebenarnya lebih mudah diterima, yaitu kulit lelaki lebih tebal dari perempuan. Bahkan kulit pungungnya empat kali lebih tebal dari perempuan. Kulit tebal lebih tahan panas dan pengab. Juga, pekerjaan dapur lebih.memperlihatkan daya tahan fisik.
Ini pulalah yang mengapa sekolah-sekolah chef banyak diisi kaum lelaki.
Gambaran seperti itu pulalah yang terjadi pada barista, bartender, bahkan juga sommelier pada anggur, dan Q grader pada kopi.
Berulang terjadi, setiap kejuaraan kopi internasional, pemenangnya kadang sampai 4 lelaki semua.
Di sekian kali kejuaraan dunia kopi, juaranya juga lebih banyak lelaki. Demikian juga kejuaraan pencicip kopi dunia tahun lalu.
Kejuaraan Pencicip Piala Dunia memberikan penghargaan kepada pembuat kopi profesional yang menunjukkan kecepatan, keterampilan, dan ketepatan dalam membedakan perbedaan rasa dalam kopi spesial.
Format Kejuaraan
Kopi dunia memiliki banyak karakteristik rasa yang berbeda dan dalam format kompetisi ini tujuannya agar cupper dapat membedakan antara kopi yang berbeda.
Tiga cangkir ditempatkan dalam segitiga, dengan 2 cangkir kopi yang identik dan satu cangkir kopi yang berbeda. Menggunakan keterampilan penciuman, rasa, perhatian dan pengalaman, cupper akan mengidentifikasi cangkir aneh dalam segitiga secepat mungkin. Sebanyak 8 segitiga ditempatkan di setiap putaran. 8 pesaing teratas dengan jawaban paling benar dan waktu tercepat melanjutkan ke babak Semi-Final berikutnya. Kemudian 4 besar akan bertanding lagi di babak Final untuk menentukan Juara World Cup Tasters berikutnya.
Hasil Kejuaraan Pencicip Piala Dunia 2022
1: Heongwan Moon, Korea Selatan
2: Jaco Chu, Hongkong
3: Heli Santiago Castaño, Kolombia
4: Dénes Rajmond, Jerman
Tahun lalu, dunia juga memiliki dua juara kopi baru, Anthony Douglas dari Australia memenangkan World Barista Championship 2022 dan Shih Yuan Hsu (Sherry) dari Taiwan memenangkan World Brewers Cup 2022
Para pemenang diumumkan setelah rutinitas final mereka di depan kerumunan antusias yang berkumpul di Melbourne, Australia, bersamaan dengan Melbourne International Coffee Festival (MICE).
Masing-masing perwakilan Amerika Serikat dalam kompetisi — Juara Barista AS Morgan Eckroth dari Morgan Drinks Coffee dan Elika Liftee dari Onyx Coffee Lab — menempati posisi kedua, mengungguli puluhan juara nasional lain dari seluruh dunia.
Dilihat dari komposisi juara, lelaki mendominasi dari tahun ke tahun. Tetapi, secara perlahan, wanita tak mau ketinggalan kereta. (Hendro Basuki, Gunungpati-Semarang)