MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat, Bustam, menyatakan siap mengawal tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, dengan mendorong peran pers dalam mengedukasi masyarakat.
Dengan cara menyebarkan informasi (sosialisasi) mengenai proses dan ketentuan pemilu, kinerja peserta pemilu, serta hak dan kebajiban pemilih.
Hal ini dikatakan Bustam saat memaparkan materi pada Rakor Bawaslu Papua Barat, Jumat (17/2/2023) di salah satu Hotel di Manokwari.
Dengan materi ‘Etika Media Menuju 2024’, Bustam mengatakan, Pers sebagai bagian dari pilar demokrasi siap mengawal proses Pemilu 2024 mendatang dengan tetap berpegang teguh pada indepedensi.
Bustam mengatakan, sesuai tema Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati pada 9 Februari 2023 di Medan.,“Pers Bebas, Demokrasi dan Bermartabat”. “Tidak lain, Pers bersepakat bersama penyelenggara pemilu, pemerintah, untuk bersama-sama mensukseskan Pemilu serentak 2024,” kata Bustam.
Kemudian, dalam menangkal berita bohong atau informasi yang tidak benar, Pers memiliki peran dalam meningkatkan pemahaman masyarakat.
“Ini menjadi komitmen kami bahwa, kami sudah melakukan pertemuan bersama secara virtual bersama KPU Provinsi, Bawaslu Provinsi, Dewan Pers, dan juga Polri, bersepakat bagaimana kita bisa menangkal berita-berita hoax,” ungkap Bustam.
Diutarakan juga, produk jurnalistik yang dihasilkan media massa harus berpedoman sesuai UU Pers 1999 dan kode etik jurnalistik. Ini yang membedakan dengan media sosial.
Ditegaskan, saat ini profesi wartawan yang tergabung pada organisasi pers baik PWI, AJI dan lainnya dituntut memiliki kompetensi. Hal ini untuk memproteksi wartawan menjadi lebih baik.
Sementara, Elias Idie, Ketua Bawaslu Papua Barat mengatakan, media massa memiliki peran penting dalam mengawal tahapan pemilu serentak pada 2024 mendatang.
Pers dinilai mampu membangun edukasi yang positif, ditengah kemajuan tekhnologi yang pesat ini. “Peran media ini sangat penting. Kita ingin membangun komitmen bersama, dan budayakan kritis untuk menjaga kualitas penyelenggaraan demokrasi kita,” kata Elias.
Diharapkan, Pers dapat menjembatani budaya literasi untuk menjaga kualitas penyelenggara Pemilu di daerah ini. (dra)