MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Sejumlah nelayan menggeruduk kantor Bupati Manokwari dan kantor DPRD Manokwari karena sulit mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Senin (10/10/2022) siang.
Kedatangan para nelayan itu tidak lain memprotes Pemerintah Daerah agar dapat segera menyelesaikan permasalahan manajemen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan atau SPBN. Dan mengancam akan menutup pasar Ikan.
Tuntutan itu tampak pada spanduk yang dibawa para nelayan bertuliskan, “Pasar ikan ditutup sampai Pemda Kab. Manokwari menyelesaikan masalah SPBN sanggeng”.
Kedatangan para nelayan di halaman kantor Bupati Manokwari, disambut asisten I Setda Manokwari Wanto.
Dikatakan, Wanto kedatangan para nelayan menuntut menaikkan kouta BBM dan Permasalah di SPBN Sanggeng.
“Mereka menuntut antara lain menaikkan kuota BBM, sedangkan datanya belum ada di kami. Tolong datanya dikasi ke kami dulu, setelah itu baru nanti kita ajukan ke bapak bupati,” kata Wanto saat ditemui Wartawan.
Sementara tuntutan terkait koperasi yang diduga memonopoli pasokan BBM di SPBN Sanggeng, dan menyebabkan nelayan sulit mendaptkan BBM akan ditangani oleh Dinas Perindagkop dan UKM Manokwari.
“Kalau soal koperasi nanti akan ditangani Dinas Perindagkop. Untuk kouta BBM, saya akan laporkan ke Bupati, nanti Dinas Perindagkop yang follow up,” imbuhnya.
Wanto mengatakan, untuk pasokan BBM di SPBN yang akan dihentikan sementara yang dibahas pada rapat dengar pendapat bersama DPRD beberapa waktu lalu, mau diputus atau tidak diputus nelayan harus terlayani.
“Yang penting jangan sampai di stop sama sekali, nelayan tidak bisa dapat BBM nanti,” tukasnya.
Usai menyampaikan aspirasi ke kantor bupati, para nelayan menyampaikan aspirasi yang sama ke gedung DPRD Manokwari dan disambut oleh anggota DPRD Manokwari diantaranya Masrawi Ariyanto, Suriyati Faisal dan Romer Tapilatu. (dra)