KLIKPAPUA.COM, BINTUNI – Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni kembali mewisuda anak didiknya. Sebanyak 96 siswa angkatan tiga yang diberhasil lulus terbagi menjadi lima kualifikasi di antaranya 20 scaffolder, 18 rigger, 18 welder, 20 pipe fitter dan 20 electrician.
Acara wisuda dan pengukuhan dilakukan oleh Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw di Gedung Serba Guna (GSG), Kali Kodok, Kota Bintuni, Selasa (16/7/2019).
96 lulusan ini akan mendapatkan 18 sertifikat berstandar internasional seperti, EC ITB serta Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP). Sebelumnya diangkatan satu dan dua pusat pelatihan tersebut baru mendidik dua jurusan yakni scaffolder dan rigger, tapi kali ini sudah bertambah.
Dalam sambutanya Bupati Petrus Kasihi mengatakan, keberadaan P2TIM merupakan terobosan yang sudah mulai mampu menunjukan kemampuanya dalam menjawab masalah ketenagakerjaan di Teluk Bintuni.
Dikatakannya lewat P2TIM juga menjadi suatu solusi atas kebutuhan tenaga kerja di bidang konstruksi industri Migas. Sehingga masyarakat Papua tidak jadi penonton saja, atau menjadi pekerja anskil (tidak punya keahlian) di perusahaan -perusahaan migas.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa, dari 19 kawasan industri yang di tetapkan oleh Presiden, salah satunya adalah kawasan industri khusus Teluk Bintuni. Mingu lalu, sudah dilakukan pertemuan dengan Kementerian Perindustrian agar segera merealisasikan pembangunan industry Petrokimia di Onar tahun 2021,” kata Kasihiw.
Menurut Bupati industri di Onar diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja dengan jumlah banyak. Untuk itu supaya tenaga kerja lokal bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar, sehingga perlu disiapkan dari sekarang yakni melalui P2TIM ini. “Karena yang bekerja di ladang migas harus memiliki 18 sertifikat seperti yang dimiliki ole siswa P2TIM ini,” ujarnya.
Sementara itu, sambutan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang dibaca oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Khusus, R. A. Rumbekwan menyampaikan penghargaan yang setingi -tingginya kepada Pemda Teluk Bintuni yang dengan serius mengambil kepercayaan dari pemerintah pusat dengan membangun dan menyelenggarakan P2TIM di daerahnya guna menciptakan sumber daya manusia yang siap pakai di dunia Migas.
“Saat ini memasuki batch / angkatan 3, sehingga saya berharap, P2TIM ini terus menjadi batu penjuru dan tongak baru kebangkitan orang Papua di bidang konstruksi migas,” katanya.
Dikatakannya harus semua pahami bahwa, membangun SDM bukanlah suatu hal yang mudah, dibutuhkan kesabaran dan ketekunan. Oleh karena itu, ia sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Barat siap memperkuat pusat pelatihan ini, sehingga P2TIM dapat dimanfaatkan secara optimal dan kedepan dapat dikembangkan untuk memenuhi SDM Papua.
”Ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah Provinsi Papua Barat untuk membatasi rekrutmen tenaga kerja dari luar serta mengoptimalkan tenaga kerja OAP yang terlatih, terampil, gesik dan menghuni,” ujarnya.
Dia menambahkan pusat pelatihan teknik industri dan migas ini merupakan satu satunya di Indonesia Timur yang berkualifikasi internasional. Para lulusan ini diharapkan mampu bekerja dan bersaing untuk diri sendiri tetapi juga mampu berkompetisi dalam proyek -proyek nasional maupun internasional.(at)