MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Survei Konsumen, Indeks Keyakinan Konsumen pada Februari 2022 tercatat di atas level Optimis (Indeks: 100) dengan nilai sebesar 122,67 yang terpantau membaik sejalan dengan pelonggaran mobilitas masyarakat yang berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi serta penghasilan.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Rut W. Eka Trisilowati di Manokwari City Mall Ground Floor, Kamis (24/2/2022).
Menurutnya, ada lima komoditas penyumbang deflasi berdasarkan SPH yaitu tomat buah, bayam, cabai merah dan cabai rawit, serta angkutan udara. Overall perekonomian Papua Barat sepanjang 2022 diprakirakan tumbuh positif dalam rentang 0,50% – 1,00%, membaik dibandingkan 2021 yg mengalami kontraksi -0,51% (yoy).
Lebih lanjut, sentimen masyarakat terhadap kondisi perekonomian kedepannya juga diprakirakan optimis, tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen yang tercatat sebesar 133,89. Sampai dengan pekan ke-3 Februari 2022, Survei Pemantauan Harga (SPH) tercatat deflasi sebesar – 2,28% (mtm) dan PIHPS tercatat deflasi sebesar -7,07% (mtm).
Sementara rentang inflasi tetap sejalan dengan target nasional pada 3%+/-1%. Menyikapi perkembangan Penyebaran COVID-19 varian Omicron yang less severe but more contagious, Bank Indonesia tetap mempertahankan kebijakan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Secara garis besar, Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2022 untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi dilaksanakan melalui langkah- langkah Kebijakan Moneter.
Ditambahkannya, dengan adanya kebijakan Makroprudensial, Kebijakan Sistem Pembayaran, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah, Kebijakan Ekonomi-Keuangan Inklusif dan Hijau dan Kebijakan Internasional. Khusus pada Kebijakan Sistem Pembayaran, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi khususnya dari sisi konsumsi rumah tangga serta percepatan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien melalui, perluasan penggunaan QRIS.
Dikatakan, implementasi strategi 15 juta pengguna baru QRIS secara nasional pada 2022, sedangkan di Papua Barat ditargetkan sebanyak 35.000 pengguna baru QRIS. Sebagai infromasi, BI meningkatkan limit transaksi QRIS dari semula Rp5 juta menjadi Rp10 juta per transaksi, berlaku mulai 1 Maret 2022 untuk mendorong konsumsi masyarakat dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional;
Selain itu peningkatan peserta, perluasan layanan, serta akseptasi pemanfaatan BI-FAST untuk transaksi antar-bank dan masyarakat yang lebih efisien. Sebagaimana dipahami, Bank Papua masuk dalam kategori Batch kedua yg per 31 Januari 2022 sudah masuk dalam program BI-FAST.
Intensifikasi program elektronifikasi melalui, Digitalisasi Bansos, ETPD dan integrasi moda transportasi; dan Ketersediaan Uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI. “Kegiatan ini termasuk Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke wilayah 3T bekerjasama dengan TNI AL serta perluasan CBP yg sepanjang tahun 2022 akan dilakukan di 15 titik KPw DN BI. BI Papua Barat akan melaksanakan pada Juli 2022 bekerjasama dengan Koarmada III,” pungkasnya.(aa)