KAIMANA,KLIKPAPUA.com— Bupati Kaimana, Freddy Thie mengklaim, sudah merealiasikan sejumlah program aksi dan program unggulan dirinya bersama Wakil Bupati Hasbulla Furuada dalam 114 hari masa kerjanya.
Program dimaksud diantaranya; gratis wajib belajar 9 tahun dan gratis masuk SMA bagi siswa Orang Asli Papua (OAP), biaya Kesehatan gratis bagi Orang Asli Papua, wifi gratis, pembentukan UPTD Persampahan Terpadu pada Dinas Lingkungan Hidup dan lainnya.
“Hari ini tepat 114 hari saya dan adik Hasbulla Furuada dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kaimana, sebagian kecil program aksi dan program unggulan yang menjadi bekal kami menjabat telah terealisasi,” ucapnya pada Resepsi Kenegaraan HUT RI 76 bersama Forkopimda, belum lama ini.
Dijelaskan, program gratis wajib belajar 9 Tahun dan gratis masuk SMA bagi siswa Orang Asli Papua (OAP) merupakan langkah awal dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Kaimana.
“Nelson Mandela mengatakan ‘Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia’. Jika kita menginginkan perubahan maka yang harus dilakukan adalah membuka akses pendidikan selebar-lebarnya bagi anak-anak kita,” ujarnya.
Lanjut Bupati “Saya sudah menginstruksikan kepada pihak RSUD Kaimana agar tidak ada lagi pungutan biaya pengobatan bagi OAP dan ini sudah dijalankan dengan baik. Jadi kami harap dengan adanya kebijakan ini, masyarakat tidak lagi takut datang ke RSUD untuk memeriksa kesehatan,” ajaknya.
Bupati juga jelaskan, pada 8 Juli 2021, dirinya bersama Wakil Bupati dan Kepala Dinas Kominfo Kaimana meresmikan Free Wifi Station di Taman Jokowi-Iriana. Program ini bertujuan agar masyarakat Kaimana, khususnya para generasi muda yang melek digital memiliki kemudahan dalam mengakses informasi, menunjang perekonomian masyarakat dan memudahkan proses belajar mengajar di masa pandemi Covid 19.“Sudah terpasang di 6 titik. Kita tergetkan tahun ini kita targetkan 16 titik harus sudah terpasang. Dan akan ditambah terus pada tahun-tahun yang akan datang,” terang Bupati Freddy.
Program lain yang juga sudah direalisasikan jelas Bupati adalah, pembentukan UPTD Persampahan Terpadu pada Dinas Lingkungan Hidup. Program ini jelas Bupati, merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam menciptakan Kabupaten Kaimana Nol Sampah. “Sejak dilaunchingnya program ini pada 24 Juni lalu, secara perlahan kita sudah melihat adanya perubahan dalam hal kebersihan kota. Meskipun kita juga harus mengakui bahwa kinerja UPTD belum maksimal 100 persen, masih perlu ada perbaikan-perbaikan kedepannya,” ungkapnya.
Lebih jauh Bupati juga jelaskan, Pemerintah Daerah juga saat ini sedang mempersiapkan proses menjadikan Kaimana sebagai Kota Wisata. Proses dimaksud diantaranya; menerbitkan SK Bupati terkait penetapan 5 kampung sebagai kampung wisata, yakni Kampung Namatota, Kampung Lobo, Kampung Maimai, Kampung Marsi dan Kampung Foroma Jaya.
Selain itu, Pemda Kaimana juga sudah mendaftarkan Kolam Sisir dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia Award 2021 dan Kampung Wisata Namatota dalam ajang Lomba Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tim kreatif juga sedang dalam proses promosi spot-spot wisata yang ada di Kabupaten Kaimana.
“Kami yakin, dengan langkah-langkah kecil tersebut, lambat laun Kabupaten Kaimana akan dikenal sebagai Kota Wisata yang mampu menarik perhatian para wisatawan, baik domestik maupun internasional dan yang paling penting adalah menghidupkan aktivitas ekonomi masyarakat, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” imbuhnya.
Program lain yang juga Bupati sebutkan adalah, deklarasi reformasi birokrasi, serta penandatanganan pakta integritas dan perjanjian kerja bersama seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaimana. “Program ini bertujuan agar pengelolaan dan pelayanan birokrasi lebih bersih, berkeadilan, akuntabel, efisien dan berkualitas,” terangnya.
Namun Bupati menyadari, bahwa semua program yang telah terealisasi dalam 100 hari masa kerja, tentu saja tidak dapat menjadi tolak ukur keberhasilan kepemimpinan keduanya. “Semua ini baru langkah awal kita untuk mewujudkan Kabupaten Kaimana yang maju, adil dan sejahtera. Sebagai manusia biasa, kami masih jauh dari kata sempurna,” tuturnya sembari mengajak semua pihak bergandengan tangan dan menyatukan pikiran untuk membangun Kabupaten Kaimana. (iw)