TAMBRAUW,KLIKPAPUA.com– Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan kembali menyerahkan bantuan bahan pokok dan tangan kasih kepada masyarakat di Kabupaten Tambrauw.
Penyerahan bapok dan tangan kasih tahap III ini dilakukan Gubernur pada Selasa (2/3/2021) dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Tambrauw. Turut mendampingi dalam kunker, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnaker) Frederik Saidui, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Barat Stepanus Selang serta OPD terkait.
Gubernur mengatakan program tangan kasih diberikan bagi pekerja yang di PHK, pekerja formal dan informal. “Tentunya kita belum bisa menjawab semua, karena keterbatasan dan keuangan yang ada,” katanya.
Gubernur juga menyampaikan masyarakat Kabupaten Tambrauw menerima sebanyak 10.562 paket bantuan bapok dan Rp 9.381.600 miliar bantuan tunai program tangan kasih bagi 2.106 pekerja informal dan non formal. Gubernur merinci, khusus untuk bapok Kabupaten Tambrauw tahap I sebanyak 3.463 paket, tahap II sebanyak 3.463 paket, tahap III sebanyak 3.636 paket dan tambahan pada tahap III sebanyak 172 paket. Dengan demikian, total paket bapok untuk tahap I hingga tahap III sebanyak 10.562 paket.
Secara umum untuk bantuan program tangan kasih Pemprov Papua Barat mengalokasikan dana sebesar Rp 224.341.200.000,- (dua ratus dua puluh empat miliar tiga ratus empat puluh satu juta dua ratus ribu rupiah), untuk 52.317 orang pekerja informal dan non formal seperti kelompok pekerja mandiri baik tukang ojek, supir, pedagang sayur, petani, nelayan serta profesi mandiri lainnya.
Sedangkan bantuan stimulus bagi pelaku usaha mikro kecil secara umum di Papua Barat sebesar 10.339.000.000 miliar untuk 4.668 penerima. Gubernur secara simbolis menyerahkan bantuan stimulus kepada 300 pelaku usaha mikro kecil dengan total dana sebesar Rp600 juta melalui Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Barat. Setiap pelaku usaha mendapat Rp2 juta per orang.(aa)
Gubernur mengatakan program tangan kasih diberikan bagi pekerja yang di PHK, pekerja formal dan informal. “Tentunya kita belum bisa menjawab semua, karena keterbatasan dan keuangan yang ada,” katanya.
