MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat mendorong masyarakat di wilayah ini menggunakan transaksi nontunai untuk mengurangi potensi penyebaran virus Corona (Covid-19).
Meskipun jumlah uang tunia yang tersebar di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tetap tersedia. “Dengan adanya pembatasan social distancing,fhysical distancing. Zakat, amal jariyah, ibadah online.Semua bisa dimudahkan lewat pembayaran berbasis QR Code Indonesia Standar (QRIS),” jelas Donny H.Heatubun,Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Rabu (13/5/2020) di Swiss Belhotel.
QR Code telah disosialisasikan pada awal Maret lalu di sejumlah lokasi di Manokwari. Bahkan puncaknya dilakukan di GOR Sanggeng, yang menghadirkan pihak perbankan dan para pengusaha. “Ini merupakan terobosan, tinggal gunakan QR Code dari rumah, bisa melakukan pembayaran. Untuk rumah ibadah tinggal menyampaikan kepada umatnya.Bisa digunakan untuk amal. Kan rumah ibadah sepi,karena ada pembatasan itu. Padahal kita ketahui rumah ibadah sangat membutuhkan sokongan dari umat-umatnya. Ini bisa jadi jalan keluar,” ungkap Donny.
Sejauh ini belum banyak pedagang kaki lima menggunakan QR Code, meski BI Perwakilan Papua Barat sudah berupaya maksimal mengajaak dalam bentuk sosialisasi, saat itu. “Teman-teman perbankan juga pasti akan membantu untuk pendaftarannya. Syarat cima yang penting punya rekening, sudah bisa daftar QR Code,” tuturnya.
Sebenarnya, masalahnya bukan pada alat pembayarannya, tapi yang menjadi soal, wabah Covid yang berjalan lebih cepat. “Kalau kita mengedukasi pedagang kaki lima, itu lebih pas saat tatap muka. Agak susah kalau saya menyampaikan secara online. Kalau tatap muka, akan jauh lebih mudah. Timing (waktu) nya kurang tepat, pandemi jauh lebih cepat,” kata Donny. (aa/bm)