KEEROM,KLIKPAPUA.com– Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (SD YPPK) Ubrub, Kampung Umuaf, Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (30/5/2024) menerima bantuan buku cetak dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Bantuan buku cetak ini diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SD YPPK Ubrub, Santi Tuu, di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Selaku Plt Kepala Sekolah SD YPPK Ubrub, Santi menyampaikan bahwa bantuan buku yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini sangat berarti bagi anak-anak di SD YPPK Ubrub.
“Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan buku cetak ini. Bantuan buku ini sangat berarti bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) anak-anak kami di SD YPPK Ubrub kedepannya,” ungkapnya.
Menurut Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih ini bahwa ada sekitar 200 buku cetak yang diserahkan oleh Kemendikbudristek.
“Buku ini kami akan bahwa kembali ke SD YPPK Ubrub dan bisa digunakan oleh para dewan guru dan anak-anak untuk belajar kedepannya. Sekali lagi bantuan buku ini sangat berharga bagi kami,” tutur Santi.
Lebih lanjut kata Santi, bantuan ratusan buku cetak ini sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG, seperti SD YPPK Ubrub dalam menghadapi kurikulum merdeka belajar saat ini.
“Bantuan buku ini akan kami gunakan sebaik-baiknya, guna mendidik anak-anak Papua yang kini bersekolah di SD YPPK Ubrub, terutama bisa beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar diera kurikulum merdeka belajar saat ini,” ujar Alumnus SMA Katolik Villanova Manokwari ini.
Santi berharap, bantuan ratusan buku cetak ini memberikan motivasi dan mendorong para siswa di SD YPPK Ubrub, untuk lebih semangat dalam proses belajar mengajar kedepannya di wilayah perbatasan RI-PNG.
“Kami harapkan anak-anak kami bisa semangat dalam proses belajar mengajar dan bisa bersaing dengan anak-anak di daerah perkotaan dan daerah lainnya di Papua,” harapnya. (RY)