Upacara Pelepasan Siswa P2TIM Bintuni Angkatan VI Berlangsung Terbatas dan Virtual

0
Pelepasan siswa angkatan (Betch) VI, Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni, digelar di Kampus P2TIM, Distrik Bintuni Timur, Rabu (19/8/2021)
BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Upacara pelepasan siswa angkatan (Betch) VI, Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni, digelar di Kampus P2TIM, Distrik Bintuni Timur, Rabu (19/8/2020).
Acara seremonial wisuda siswa P2TIM Teluk Bintuni, di masa pandemi Covid-19 berlangsung terbatas dan bisa disaksikan secara virtual. Tidak seperti sebelumnya, keluarga dari ssiwa bisa datang menghadiri dan menyaksikan, namun kali ini hanya bisa menyaksikan lewat online. Penerepan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus korona juga dilakukan. Setiap orang yang datang wajib memakai masker, cuci tangan, dan dicek suhu tubuh.
Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw memimpin langsung pengukuhan dan pelepasan siswa P2TIM yang memiliki ketrampilan di bidang industri Migas, dengan 18 sertifikat. Di angkatan VI, dari total 100 orang siswa, 6 diantaranya gugur tidak lulus, dan lulus 94 orang. Dengan  jurusan atau kualifikasi, Scaffolder,  Rigger,  Pipe Fitter dan Electrician, sesuai kebutuhan.
Dalam arahannya Bupati Petrus Kasihiw mengatakan sumber daya manusia yang bekerja disektor Migas masih sangat rendah. Padahal katanya peluang disektor Migas merupakan terbesar untuk menyerap tenaga kerja, namun pada kenyataannya orang asli Papua masih menjadi penonton.
Maka dalam rangka mengimbangi tenaga kerja berkualifikasi global, pemerintah melalui SKK Migas telah mengeluarkan roadmap pengelolaan SDM industri Migas nasional yang disetujui pada awal 2013 lalu.  Dari roadmap tersebut terlihat bahwa visi pengelolaan SDN industri Migas nasional adalah untuk memastikan ketersedian tenaga kerja nasional yang berkualifikasi global dan intergritas nasional. “Ini (penciptaan SDM di bidang industri Migas) program nasional, bukan program Bintuni semata, hanya kita sebagai daerah kita mendukung dengan APBD kita,” katanya.
Bupati menegaskan dalam menciptakan SDM handal dan mumpuni itu mahal. Namun pemda siap membayar seberapa besar biayanya untuk menciptakan anak – anak Papua yang handal. “Ini bukan seperti jual beli di toko, ini tekat saya menciptakan anak – anak asli Papua yang punya kemampuan di bidang Migas,” tegas Kasihiw.
Kasihiw juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melihat program ini dari peluang kesempatan OAP bisa tterlibat di industri Migas bukan aspek negatifnya. Karena program ini juga sejalan dengan UU nomor 13 tahun 2013 tentang tenaga kerjaan. Dimana dijabarkan pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM lokal yang memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan nasional serta kemajuan industri hulu Migas.
“Kalian sudah dibentuk, kalian itu adalah harapan kelurga, ada yang menjadi harapan orang tua bagi yang belum berkeluarga, pikir itu jangan pikir yang lain – lain, dalam menunggu kami tetap memantau bersama Petro Tekno bahkan saya sampai dibeberapa menteri, bahkan ke kepala staf presiden bapak Muldoko, menawarkan dukungan agar lulusan P2TIM bisa kerja di perusahaan -perusahaan besar,” ujarnya.
Sementara Kepala Kampus P2TIM Teluk Bintuni, Yulius Parani mengatakan terpesial sudah membuktikan bahwa anak- anak teluk tangguh – tangguh. Angkatan ke VI tersebut durasi belajarnya lebih lama dua kali lipat dibandingkan angkatan sebelumnya menjadi 6 bulan, karena ada pandemi Covid-19.  “Angkatan ini layak disebut tangguh, karena waktu masa pendidikan lebih lama dari angkatan sebelumnya,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama siswa bersama Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, para tenaga pendidik P2TIM, perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Barat, dan Forkopimda. (at)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.