Pemkab Teluk Bintuni Dorong Petani Lokal Pasok Beras untuk Program MBG

0
Program MBG membawa Harapan Baru Bagi Petani Padi Teluk Bintuni

BINTUNI,KLIKPAPUA.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni mendorong petani lokal untuk memasok beras bagi kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Program ini dinilai mampu membuka pasar baru sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani daerah.

Dapur MBG di Teluk Bintuni diketahui telah memanfaatkan beras hasil panen petani untuk menu harian. Dalam satu bulan, kebutuhan beras mencapai delapan ton.

Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Ivang Manibuy, mengatakan dapur MBG menjalin kerja sama langsung dengan petani.

Dinas pertanian berperan sebagai perantara untuk membantu pemasaran hasil panen.

“Selama ini petani menanam banyak tapi kesulitan menjual hasilnya. Dengan adanya MBG, panen bisa terserap sehingga petani lebih termotivasi menanam,” ujar Ivang.

Wakil Ketua Komisi B DPRK Teluk Bintuni, Wagiman, menilai MBG menjadi peluang bisnis baru bagi petani.

Ia berharap pemerintah daerah tetap aktif mendampingi petani agar produksi padi meningkat.

“MBG hadir untuk menyerap hasil panen petani lokal. Kalau produksi bagus dan pasar bergairah, kesejahteraan petani juga ikut meningkat,” ucapnya.

Meski demikian, sejumlah kendala masih dihadapi petani, mulai dari kerusakan irigasi hingga serangan hama wereng. Wagiman mengaku telah meninjau langsung ke bendung irigasi dan menemukan sedimentasi yang menumpuk sehingga aliran air berkurang.

Ia meminta normalisasi segera dilakukan agar pasokan air sawah tidak terganggu.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Jaya Makmur, Sairin, menyebut serangan hama wereng sering menyebabkan tanaman padi rusak bahkan gagal panen.

“Kalau sudah kena wereng, tanaman langsung gosong dan sulit diatasi,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pertanian Teluk Bintuni berencana membentuk brigade pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) serta mengaktifkan kembali regu pengendalian hama dan penyakit.

“Untuk itu kami membutuhkan dukungan anggaran yang memadai,” ujar Ivang Manibuy. (red)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses