Angka Kemiskinan Teluk Bintuni Terus Menurun, Tahun 2020 Turun 1,18 Persen

0
Kepala BPS Teluk Bintuni Audhy Valentino. (Foto: klikpapua)
BINTUNI,KLIKPAPUA.com – Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, angka kemiskinan di Kabupaten Teluk Bintuni terus mengalami penurunan. Tahun 2020 ada penurunan 1,18 persen atau berada di angka 29,39 persen, dibandingkan tahun 2019 yang berada diposisi 30,57 persen.
Sesuai data rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Teluk Bintuni, Selasa (26/1/2021), Tahun 2016 angka kemiskinan di kabupaten penghasil gas itu berada di angka 34,72 persen dengan jumlah penduduk miskin sekitar 20,97 ribu jiwa. Tahun 2017 turun 0,40 persen berada di angka 34,32 persen, jumlah penduduk miskin 21,09 ribu.
Kemudian tahun 2018 mengalami penurunan cukup signifikan yakni 3,02 persen menjadi 31,30 persen dengan jumlah penduduk miskin 19,64 ribu. Selanjutnya tahun 2019 angka kemiskinan turun 0,73 persen menjadi 30,57 persen, dengan jumlah penduduk miskin berada di angka 19,57 ribu.  Tahun 2020 turun 1,18 persen atau 29,39 persen, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 19,22 ribu.
Sementara untuk garis kemiskinan per kapita per bulan di Teluk Bintuni juga terus mengalami peningkatan, tahun 2016 sebesar Rp. 549.169, Tahun 2017 Rp. 583.323, Tahun 2018 Rp. 587.770, Tahun 2019 Rp. 644.838, dan Tahun 2020 sebesar Rp. 683.667.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan, sebelumnya Tahun 2016 di angka 4,83  menjadi 3,15 di Tahun 2020. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin juga membaik selama lima tahun terkahir.
Kepala BPS Teluk Bintuni Audhy Valentino, mengatakan ada beberapa faktor yang menekan turunnya angka kemiskinan di Teluk Bintuni. Diantaranya kebijakan pemerintah daerah terkait bantuan sosial kemasyarakatan. Meningkatnya penerimaan tenaga kerja di sektor pertambangan, dan terbukanya akses transportasi dari wilayah pedalaman ke perkotaan. “Contoh, di wilayah pesisir, dulu akses masih susah, sekarang kan sudah terbuka, ada yang ke Fak – Fak, ada yang terhubung dengan wilayah – wilayah yang sudah lebih dahulu mudah terjangkau, itu berpengaruh juga,” pungkasnya. (at)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.