BINTUNI,KLIKPAPUA.com—Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Kabupaten Teluk Bintuni menggelar kegiatan memperingati hari anak nasional tahun 2021, di Gedung Woman Child Center (WCC) kota Bintuni Jumat (20/8/2021).
Sejumlah kegiatan memeriahkan hari anak nasional tahun ini juga dilakukan. Salah satunya kegiatan menampilkan anak bercerita, pada puncak hari anak nasional.
Dalam cerita anak yang dibawakan oleh salah satu siswa SMP, Mario Mesah, mengungkapkan kerinduannya belajar tatap muka di sekolah. Ia berharap ada kebijakan pemerintah yang mengijinkan kembali sekolah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. “Pak Bupati kalau bisa buat aturan untuk kita anak -anak sekolah kah, biar kita bisa belajar di sekolah lagi, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Mario.
Kerinduan siswa dan siswi untuk belajar tatap muka di sekolah, terus bermunculan, ketika mengikuti sesi tanya jawab dengan Bupati yang didampingi staf Khusus Presiden Billy Mambrasar yang juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Mario bercerita, anak-anak termasuk dirinya saat ini bosan terus-terusan di rumah, apa lagi hanya belajar dari rumah melalui internet dengan menggunakan handpone yang terkadang terkendala jaringan internet, belum lagi menyalin tulisan yang ukurannya kecil-kecil membuat mata mereka sakit.
Pada isi cerita Mario, juga menyoroti sejumlah orang dewasa yang melakukan aktifitas diluar rumah tanpa menerapkan protokol kesehatan. “Kita anak-anak di suruh untuk duduk diam di rumah, tapi mama bapak – bapak dong duduk di luar, baru kumpul – kumpul cerita – cerita, makan pinang baru tra pakai masker lagi, itu bagaimana e…?” sindirnya.
Sementara itu Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw yang mendengar keluhan anak-anak ini, mengungkapkan, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi pandemi. Apa lagi untuk mengizinkan anak – anak belajar tatap muka, hal ini karena kondisi kasus penyebaran COVID-19 di Teluk Bintuni masih tinggi. “Kami belum mengizinkan sekolah tatap muka, jangan sampai sekolah tatap muka akhirnya kena corona lagi,” ujar Bupati
Larangan belajar tatap muka kata Bupati ini turun berdasarkan aturan mulai dari pemerintah pusat hingga daerah. Sampai dengan saat ini masih memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dimana Kabupaten Teluk Bintuni juga masih terapkan PPKM level 3.
“Secara perlahan jika sudah ada izin dari gubernur nanti baru kita mulai lagi, Jadi anak-anakku bersabar, kita pemerintah pasti melihat situasi ini, Karena sampai hari ini masih ada yang namanya PPKM, masih dibatasi apalagi di Bintuni ini kemarin Corona cukup tinggi bahkan ada yg meninggal,” ujar Kasihiw.
Meskipun demikian, Kasihiw mengatakan untuk wilayah distrik dengan zona hijau yang tidak ada kasus Covid di Bintuni tetap diperbolehkan belajar tatap muka. “Daerah zona hijau masih bisa tatap muka, tapi di Distrik Bintuni ini yang kasusnya tinggi masih banyak pertimbangan tatap muka sehingga Daerah-daerah yang signal bagus masih online,” ujar Bupati. (Bustam)