BINTUNI,KLIKPAPUA.com- Sebanyak 48 sekolah dasar dan SMP di Kabupaten Teluk Bintuni mengikuti pelatihan matematika dengan metode Gampang, Asyik, dan Menyenangkan (Gasing).
Program ini dibuka secara resmi di Gedung Women & Child Center (WCC) pada Senin (21/7/2025) dan akan berlangsung selama 17 hari.
Pelatihan yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan Yayasan Profesor Yohanes Surya dari Tangerang, Banten, bertujuan meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa dan guru.
Plt Sekda Teluk Bintuni, Frans Awak, dalam sambutannya menyampaikan metode Gasing diharapkan menjadi bekal penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.
“Pelatihan ini menjadi langkah nyata membekali anak-anak daerah dalam menghadapi kemajuan sains, teknologi, dan kecerdasan buatan. Saya bangga melihat anak-anak dari tujuh suku asli Bintuni terlibat aktif dalam program ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Teluk Bintuni, Henry Kapuangan, menyebut metode Gasing sebagai terobosan baru dalam meningkatkan minat belajar matematika, yang selama ini dianggap sulit dan kurang disukai siswa.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap ke depan mata pelajaran MIPA, terutama matematika, bisa lebih diminati dan berkembang di Teluk Bintuni,” katanya.
Sekretaris panitia kegiatan, Pastor Yohanes Belobeli, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 49 guru dan 97 siswa dari 48 sekolah yang tersebar di 17 distrik di Teluk Bintuni.
Program ini difokuskan untuk jenjang SD dan SMP, dengan pendekatan praktik dan visual interaktif.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi titik awal untuk memperkuat numerasi di sekolah-sekolah serta membangkitkan semangat belajar siswa dan guru,” kata Yohanes.
Sementara itu, perwakilan guru dari SD YPK Santo Yohanes, Fisensia Siante, menyambut positif pelatihan ini.
Menurutnya, metode Gasing sangat membantu siswa dalam memahami operasi matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan.
“Program ini sangat bermanfaat, terutama bagi anak-anak yang selama ini merasa kesulitan belajar matematika. Dengan metode ini, matematika menjadi lebih mudah dan menyenangkan,” tuturnya. (red)
