SORONG,KLIKPAPUA.com— Dukungan terhadap KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU melalui Muktamar ke-34 pada 23 Desember 2021 di Lampung, terus mengalir. Bukan hanya dari basis NU yang ada di pulau jawa, dukungan ini juga datang dari Tanah Papua, wilayah Indonesia timur.
Deklarasi dukungan terhadap Katib Aam Syuriah PBNU ini dilakukan oleh Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Papua Barat, usai mengikuti silaturahmi secara langsung dengan Gus Yahya, Selasa (15/12/2021) malam.
Deklarasi yang diikuti seluruh ketua dan pengurus PCNU se-Papua Barat ini, dipimpin langsung Ketua PWNU Papua Barat, H. Muchsin Rahakbauw dari salah satu hotel di Kota Sorong.
“Kami Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Papua Barat, memilih Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026,” kata H Muchsin Rahakbauw, saat deklarasi.
Alasan mendasar lahirnya dukungan itu, para pengurus NU di Papua Barat baik di tingkat wilayah maupun cabang, menginginkan adanya regenerasi kepengurusan oleh tokoh-tokoh muda, untuk menjadikan ormas terbesar di Indonesia ini menjadi lebih maju.
Mengakomodir aspirasi dari para pengurus yang ada di tingkat cabang, Muchsin Rahakbauw menilai kepemimpinan KH Said Aqil Siradj selama dua periode, sudah cukup. Harus ada regenerasi kepemimpinan.
Selain itu, dasar dukungan yang diberikan kepada Gus Yahya ini adalah visi misinya yang akan mengembangkan NU dari bawah. Tidak dipungkiri, kata Muchsin Rahakbauw, selama dua periode kepemimpinan KH Said Aqil Siradj, keberadaan NU di tingkat cabang hingga anak cabang, vakum tanpa ada gairah.
“Padahal konsepnya NU itu, membangun organisasi dari pedesaan, dari kecamatan. Kemudian pengurus yang ada di kecamatan dan pedesaan ini siapa? Kalau mereka tidak diperhatikan, bagaimana organisasi ini bisa berkembang,” kata Muchsin Rahakbauw kepada media ini, Kamis (16/12/2021).
Untuk menyalurkan dukungan terhadap Gus Yahya, ditambahkan Muchsin, PWNU akan mengkoordinir keberangkatan peserta Muktamar dari Papua Barat ke Lampung, pada 20 Desember 2021.
Dari 13 PCNU, masing-masing akan mengirimkan peserta 3 orang, ditambah dengan 3 orang peserta dari PWNU. Selain peserta pemilik hak suara, PWNU juga akan memberangkatkan peserta penggembira, untuk bisa menyaksikan langsung perhelatan lima tahunan itu.
“Itung-itung ini sebagai pelajaran bagi mereka ketika nanti menggantikan kami sebagai pengurus NU. Kan belum tentu lima tahun ke depan, saya masih memimpin NU di Papua Barat. Jadi memang harus ada kaderisasi,” tukasnya.(rls)